Tradisi 1 Muharram, Festival Tabut Simbol Ritual Masyarakat Bengkulu Sambut Tahun Baru Islam

Tradisi 1 Muharram, Festival Tabut Simbol Ritual Masyarakat Bengkulu Sambut Tahun Baru Islam

Tradisi 1 Muharram, Festival Tabut Simbol Ritual Masyarakat Bengkulu Sambut Tahun Baru Islam--

RADARUTARA.ID - Tabut adalah upacara tradisi masyarakat Bengkulu untuk mengenang mati syahidnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).

Perayaan di Bengkulu pertama kali dilaksanakan oleh Syekh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada tahun 1685. 

Syekh Burhanuddin (Imam Senggolo) menikah dengan wanita Bengkulu kemudian anak mereka, cucu mereka dan keturunan mereka disebut sebagai keluarga Tabut. upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10 Muharram setiap tahun.

Menurut Sumber, dari keturunan Imam Senggolo Sebagai Pelaku Tabut Imam Senggolo sejak 1994, yang kebetulan juga Sebagai Ketua KKT Bencoolen Dan BAKT Tabut Bencoolen MAMU Achmad Syiafril.

BACA JUGA:Suku Mentawai, Tradisi Tato Tertua di Indonesia Dengan Melukis Sesuai Keahliannya

Tabut pertama kali dibawa ke Bengkulu oleh Imam Maulana Ichsad pada 1336 Masehi tetapi tidak populer kemudian dilanjutkan dan menjadi populer oleh Imam Senggolo atau Syeikh Burhanuddin I dari Iraq 1400 M yg Wafat 12 April 1427 di Padang Kerbala Bengkulu.

Belakangan ini, banyak kritikan dari berbagai elemen masyarakat terhadap pelaksanaan upacara Tabut. Satu hal yang paling mendasar dari semua kritikan tersebut adalah berubahnya fungsi upacara Tabut dari ritual bernuansa keagamaan menjadi sekadar festival kebudayaan belaka. 

Untuk mengubah imej negatif, Pemerintah dan Masyarakat Bengkulu menggelar Festival Tabut  seperti pasar malam, dengan adanya festival ini diharapkan, dapat mengubah imej lebih baik, sehingga nuansa festivalnya yang ditonjolkan benar-benar terasa.

Mulai area festival tabut diseterilkan dari pedagang kaki lima sehingga terlihat lebih tertata, sehingga akan lebih enak dikunjungi dan nyaman untuk dilihat nantinya. 

BACA JUGA:Tradisi Malam 1 Suro Di Jawa Timur, Ada Ritual Malam Gunung Lawu, Hingga Ritual Memandikan Keris Pusaka

Para wisatawan juga dimanjakan agar tidak bosan ada di Bengkulu. Mengingat penyelenggaraan tabut ini cukup panjang.

Festival Tabut adalah cermin kekayaan budaya Bengkulu. Juga memperkaya potensi wisata religi Bengkulu. 

Festival ini juga ikut menggerakkan ekonomi masyarakat. Ada banyak venue yang dinikmati masyarakat, juga ada banyak inspirasi yang diberikan Festival Tabut.

Seperti kegiatan festival tahun sebelumnya, Festival Tabut diawali dengan Pelepasan Keluarga Tabut dan Pengambilan Tanah. Kemudian tanah diambil di dua lokasi. Yaitu, Tapak Padri dan Horison. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: