Warga Ukur Jalan dari Pondok Bakil-Talang Berantai, Kades: Supaya Gubernur Tahu 3,2 Km Jalan Kita Rusak

Warga Ukur Jalan dari Pondok Bakil-Talang Berantai, Kades: Supaya Gubernur Tahu 3,2 Km Jalan Kita Rusak

Kades dan Warga Pondok Bakil saat melakukan pengukuran kepada jalan provinsi yang kondisinya rusak parah--

ULOK KUPAI, RADARUTARA.ID- Pengukuran jalan secara manual dilakukan oleh jajaran pemerintah desa dan warga di Desa Pondok Bakil, Kecamatan Ulok Kupai, Kabupaten Bengkulu Utara kepada akses jalan milik Pemprov Bengkulu.

Pengukuran jalan oleh desa dan warga ini dilakukan dari aspal akhir Desa Gunung Payung, Kecamatan Pinang Raya yang berbatasan langsung dengan Desa Pondok Bakil hingga Desa Talang Berantai, Kecamatan Ulok Kupai.

Kepada radarutara.id, Kades Pondok Bakil, Firman Aswandi, mengatakan, pengukuran manual kepada jalan milik Pemprov Bengkulu, ini sengaja dilakukan oleh pihaknya untuk memastikan total volume jalan di desanya yang saat ini sedang rusak parah.

Selanjutnya, hasil ukur jalan yang dilakukan oleh desa dan warga, ini akan dituangkan ke dalam proposal yang akan ditujukan kepada Gubernur Bengkulu beserta jajaran terkait di Pemprov Bengkulu.

"Hasil ukur, ini akan kita tuangkan ke dalam proposal supaya pak Gubernur dan jajarannya tahu. Kalau 3.200 meter jalan di desa kami ini dalam kondisi rusak dan butuh perhatian," ungkap Kades.

BACA JUGA:Pertashop di Desa Suka Baru Dibobol Maling, Uang Kotak Amal Raib Tak Tersisa

BACA JUGA:Bak Dapat Duit Segepok, Keberuntungan Bakal Menghampiri 3 Shio Ini di Akhir Tahun 2023

Kades menerangkan, sejak awal akses jalan di desanya ini dibangun. Sampai saat ini belum pernah disentuh lagi oleh pemerintah.

Kondisi jalan tersebut kini kian parah dan menyulitkan akses warga menuju dan dari Desa Pondok Bakil, khususnya dalam mendukung geliat perekonomian masyarakat.

"Statusnya jalan provinsi. Sekali lagi kami tegaskan ini jalan provinsi, bukan kabupaten. Sejak puluhan tahun dibangun dulu, sampai sekarang belum pernah dibangun lagi atau dikakukan peningkatan," imbuhnya.

Lebih jauh Kades, menegaskan, warga sudah bosan menunggu janji dan tak tahan lagi dengan kondisi yang terjadi saat ini.

Sehingga kata Kades, desa dan warga berinisiatif melakukan pengukuran manual kepada jalan provinsi ini agar jajaran Pemprov Bengkulu tahu. Bahwa 3.200 meter jalan yang menjadi tanggung jawabnya itu benar-benar dalam kondisi rusak parah dan butuh perhatian serius.

"Warga sudah lelah dengan kondisi jalan seperti itu. Dan berharap tidak ada lagi janji-janji itu mau dibangun. Warga sudah bosan. Saat ini warga hanya berharap bukti. Makanya, supaya kerja Pemprov menjadi ringan. Kita sengaja bantu ukur seluruh jalan yang rusak ini. Supaya Pemprov tinggal mengalokasikan anggarannya dan dapat mengerjakannya di TA 2024 nanti," demikian Kades.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: