6 Larangan Pernikahan Menurut Adat Jawa, Jika Dilanggar Mendatangkan Malapetaka?

6 Larangan Pernikahan Menurut Adat Jawa, Jika Dilanggar Mendatangkan Malapetaka?

6 Larangan Pernikahan Menurut Adat Jawa, Jika Dilnggar Mendatangkan Malapetaka?--

RADARUTARA.ID - Negara Indonesia adalah negara yang memiliki banyak suku, sehingga tidak heran apabila budaya di negara ini begitu kaya dan membuat kepercayaan adat istiadatnya yang masih kental hingga saat ini.

Adat dan kepercayaan adalah warisan leluhur yang harus dilestarikan dan dihormati, bahkan sampai sekarang pun adat istiadat mempunyai pengaruh yang besar untuk berbagai aspek kehidupan salah satunya pernikahan.

Salh satu contohnya, bagi masyarakat adat Jawa, pernikahan tidak hanya soal kemeriahan pesta. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan pada saat ingin menikah menurut adat istiadat Jawa.

Seperti, menentukan tanggal yang tepat, hari, dan lain-lainnya. Semua itu diperhitungkan secara matang bukan hanya agar acara pernikahan lancar, akan tetapi juga rumah tangga yang hendak dibina senantiasa harmonis.

BACA JUGA:Buruan Daftar, Aplikasi Ini Lagi Bagi-bagi Saldo Gratis Rp150 Ribu

BACA JUGA:Berdasarkan Ramalan Primbon Jawa, Pemilik Tahi Lalat ini Bakalan Sukses dan Terkenal

Berikut ini beberapa mitos larangan pernikahan menurut adat Jawa. Simak selengkapnya dibawah ini.

1. Pantangan Menikah di Bulan Suro

Mitos larangan pernikahan menurut adat Jawa yang pertama yaitu menghindari bulan Suro atau Muharram saat ingin melangsungkan pernikahan. Bulan ini wajib dihindari, pasalnya diyakini sebagai bulan yang suci.

Konon katanya pada bulan Suro Nyi Roro Kidul mengadakan perayaan atau hajatan sehingga masyarakat Jawa dilarang untuk mengadakan pesta agar terhindar dari nasib sial.

 

2. Pantangan Menikah Anak Pertama dengan ke Tiga atau Siji Karo Telu

Apabila orangtuamu atau pasangan masih menganut kepercayaan adat Jawa, maka larangan satu ini mungkin tak asing kamu dengar. Konon katanya, apabila anak pertama dengan ketiga menikah, rumah tangganya akan susah akur dan sering tertimpa masalah.

Menurut mitos adat Jawa, hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan karakter yang biasanya cukup jauh antara anak pertama dengan anak ketiga, dan berdampak pernikahan susah langgeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: