Viral, ini Faktor Penyebab Ateis di Arab Semakin Meningkat

Viral, ini Faktor Penyebab Ateis di Arab Semakin Meningkat

Viral, Ini Penyebab Ateis di Arab Semakin Meningkat--

RADARUTARA.ID - Islam dan Timur Tengah adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Sebab, di sanalah pusat dan awal mula perkembangan ajaran Islam. Tak heran jika penduduk di kawasan tersebut mayoritas beragama Islam.

Mengacu pada Pew Research Center, pada 2015 saja terdapat 317 juta umat Muslim atau sekitar 93% yang tinggal di beberapa negara yang tersebar di sana.

Namun, dalam satu dekade terakhir muncul fenomena menarik terkait agama yang dianut penduduk Arab itu. Fenomena tersebut adalah kenaikan penganut ateisme. Beberapa survei memberikan fakta tersebut.

BACA JUGA:Bisakah Klaim Asuransi Kendaraan Saat Mobil Kesayangan Dicoret Anak

Penelitian Hukum Islam di Kairo, Mesir, Dar Al Ifta, mengutip satu jajak pendapat yang menyebut ada 2.293 ateis di negara-negara Arab yang berpopulasi 300 juta jiwa.

 

Namun banyak yang mempertanyakan angka dari hasil jajak pendapat itu karena dianggap hanya melihat dari jumlah keanggotaan grup ateis di media sosial.

 

Sedangkan jajak pendapat tim riset WIN/Gallup International pada tahun 2012 menemukan bahwa lebih dari satu juta warga Arab Saudi mengidentifikasi diri sebagai ateis, hampir enam juta orang menganggap diri mereka bukan orang yang religius. Angka ini lebih mengejutkan mengingat banyak negara Arab menegakkan aturan syariah yang menghukum kemurtadan dengan kematian.

 

Lalu apa penyebabnya?

Hannah Wallace dalam artikel 'Men without God: The Rise of Atheism in Saudi Arabia' (2020) menjelaskan, fenomena masyarakat pindah menjadi ateis, tidak terlepas dari sikap politik pemerintah yang menggunakan agama. Hal itu, setidaknya terjadi di Arab Saudi.

Akibatnya, penduduk yang kritis menolak dan menganggapnya politisasi. Semakin mudah mengakses dan berinteraksi dengan kelompok serupa di dunia maya juga mempengaruhi ini.

Kasus di Arab Saudi juga terjadi di Turki. Kepemimpinan Erdogan, diklaim menggeser konsep sekularisme Turki, yang telah diajarkan oleh Mustafa Kemal Ataturk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: