Diduga Air Limbah 'Ngalir' ke Sungai Air Kukun, Ini Tanggapan Askep PT KSM
Aliran air yang diduga merupakan limbah perusahaan --
MUKOMUKO RU.ID- Warga Desa Tanjung Alai, kecamatan Lubuk Pinang, menemukan dan melihat adanya semburan air berwarna hitam kecokelatan dari sebuah pipa bawah tanah yang mengalir langsung ke anak Sungai Air Kukun Kecil desa setempat, Minggu (21/8) pagi. Warga menduga, semburan air berwarna hitam yang mengeluarkan bau tidak sedap tersebut merupakan air limbah pabrik PT Karya Sawitindo Mas (KSM).
Menanggapi hal tersebut, Asisten Kepala (Askep) PT KSM, Robert Indrianto, ketika dikonfirmasi memastikan, air berwarna hitam yang mengalir melalui pipa bawah tanah ke anak Sungai Air Kukun Kecil itu bukan air limbah pabrik. Namun air tersebut, kata dia, aliran air hujan. Ini ia ketahui, setelah pihaknya melihat langsung ke lokasi pasca mendapatkan informasi tersebut.
“Setelah kami melihat ke lokasi, itu aliran air hujan, bukan air limbah,” kata Robert.
Robert memastikan, perusahaan tidak akan berani melakukan pencemaran lingkungan dengan membuang air limbah berbahaya ke sungai, dan hal itu sudah menjadi komitmen perusahaan. Perusahaan, katanya, memiliki tanggungjawab penuh terhadap kelestarian lingkungan sekitar perusahaan.
“Jadi air berwarna hitam itu, karena ada debu-debu yang masuk siring pada saat hujan deras semalam. Untuk tingkat atau dampak bahayanya terhadap lingkungan pun tidak ada,” jelasnya.
Terpisah, Kepala DLH Kabupaten Mukomuko, M. Rizon, S.Hut, M.Si ketika dikonfirmasi memastikan, akan memberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku kepada perusahaan yang kedapatan dengan sengaja melakukan pencemaran lingkungan.
"Perusahaan yang terbukti melakukan pencemaran lingkungan akan kita sanksi," ucapnya.
Namun mengenai dugaan air berwarna hitam yang mengalir melalui pipa bawah tanah ke anak Sungai Air Kukun Kecil, Desa Tanjung Alai, Rizon belum mendapatkan laporan dari warga. Meski belum ada laporan, ia memastikan akan segera turun ke lokasi untuk mengecek kebenaran kabar tersebut.
“Kita susun dulu jadwalnya, meski kami belum mendapatkan laporan dari warga. Namun kalau ada laporan dan bisa dibuktikan, pasti langsung kita tindaklanjuti cepat,” pungkasnya. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: