Stock Obat Pemerintah Kosong, Obati Ternak Terjangkit PMK Masyarakat Harus Keluarkan Biaya
DOK - Petugas Puskeswan Putri Hijau melakukan pengobatan ternak sapi yang bergejala PMK, beberapa waktu lalu.--
PUTRI HIJAU RU.ID- Sangat disayangkan, dalam menghadapi serangan wabah PMK hari, ini. Masyarakat atau peternak ternyata harus merogoh goceknya atau biaya sendiri alias tidak gratis. Demi untuk mengobati ternak mereka yang tengah sakit akibat terserang virus PMK.
Kondisi ini pun sudah berlangsung cukup lama, tepatnya dari pertengahan kasus PMK meledak di wilayah kerja Puskeswan Putri Hijau. Bahkan sampai saat, ini setiap masyarakat atau peternak yang ingin mengobati ternak mereka yang sedang sakit akibat serangan virus PMK harus tetap mengeluarkan biaya kepada petugas di lapangan.
"Untuk suntik kita bayar. Mau tidak mau, dari pada ternak kami mati," ujar salah satu peternak di wilayah Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS) saat ditemui awak media ini.
Sementara saat dikonfirmasi oleh wartawan Radar Utara ID, Kepala Puskeswan Putri Hijau, Eri Zull, S.Pt, menjelaskan, upaya pengobatan yang dapat diupayakan oleh petugas dalam mengatasi ternak masyarakat yang sedang sakit akibat serangan virus PMK saat, ini dilakukan secara swadaya. Dimana kata Eri, obat-obat yang digunakan oleh petugas di lapangan untuk mengobati ternak masyarakat saat, ini mengandalkan usaha dari petugas membeli obat sendiri-sendiri demi tetap membantu kesulitan peternak atau masyarakat dalam menghadapi ternaknya yang sedang sakit akibat serangan virus PMK.
"Iya, sekarang peternak terpaksa mengobatkan ternaknya secara swadaya, karena anggaran untuk kebutuhan obat-obatan PMK masih diusulkan atau diupayakan oleh dinas. Jadi saat, ini petugas beli obat masing-masing untuk membantu ternak yang membutuhkan," ujar Eri.
Jasa pengobatan yang diberikan oleh petugas pun, kata Eri, tergantung dari kemampuan masing-masing petugas yang melaksanakan pengobatan.
"Obat yang dibeli atau disediakan oleh petugas pun, yang terjangkau. Kalau mau beli obat mahal-mahal nanti takutnya masyarakat malah semakin terbebani," imbuhnya.
Lebih jauh Eri, mengakui, bahwa saat, ini tidak ada upaya lain yang bisa ditempuh oleh masyarakat dan petugas untuk menghadapi serangan wabah, ini. Selain harus menempuh jalur pengobatan swadaya.
"Saat, ini kita upayakan yang penting tetap dilakukan pengobatan. Bagai mana pun, caranya. Yang penting dari tindakan, ini kita dapat menekan angka kerugian masyarakat akibat wabah PMK, ini dan tidak menimbulkan kematian pada ternak. Kalau tidak seperti, ini kita kasihan dengan masyarakat," demikian Eri.(sig)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: