Jernihnya Sungai TAP Hanya Tinggal Kenangan?

Jernihnya Sungai TAP Hanya Tinggal Kenangan?

Pemandangan jernihnya sungai TAP tak dapat lagi dinikmati warga.--

TAP RU.ID - Kondisi sungai Tanjung Agung Palik (TAP) kini memang sangat berbeda. Jika dulu masih bisa meluangkan waktu untuk berlibur dan menikmati jernihnya aliran sungai. Kini tampaknya semua itu mungkin hanya akan menjadi kenangan belaka. Pasalnya, sungai yang melalui 8 dari 10 desa yang ada di Kecamatan Tanjung Agung Palik ini sudah dipenuhi oleh tambang galian C. 

Akibatnya, aliran air sungai menjadi sangat keruh. Selain itu, karena banyaknya aktifitas tambang juga mengakibatkan pendakalan dan pelebaran sungai. 

Tokoh masyarakat Kecamatan Tanjung Agung Palik (TAP), Riko menyampaikan, kondisi Sungai TAP saat ini sudah sangat berbeda dengan dulu, menurutnya jika dulu masyarakat bisa mandi dan bermain air di aliran sungai saat ini semua itu terasa mustahil karena kondisi air yang  sudah seperti kubangan.

"Bagaimana mau mandi lagi di sungai, coba lihat kondisi airnya sudah berubah warna menjadi coklat, masyarakat TAP ini sudah rindu air sungainya seperti dulu, jernih, jadi bisa dinikmati ketika hari libur, kalo lihat kondisi sekarang sepertinya mustahil. Mungkin semua itu hanya akan jadi kenangan saja," ungkapnya.

Dipastikanya, dengan kondisi air yang kecoklatan masyarakat sudah tidak bisa memanfatkan air sungai seperti dulu lagi. Diungkapkannya, sebelum banyak aktifitas tambang yang ada bantaran sungai, setiap akhir pekan atau pun sore hari kondisi sungai selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat yang ingin mandi, atau mencari ikan dengan cara tradisional.

"Masa harus mandi di air kotor, ikan juga kemungkinan tidak ada lagi karena kondisi airnya yang selalu keruh," sampainya.

Riko pun tidak menampik, kondisi air sungai yang keruh ini disebabkan oleh aktivitas tambang yang ada. Pasalnya, jika melihat air sungai di Kecamatan Kerkap yang belum dilalui aktivitas tambang kondisi airnya masih sangat jernih.

"Kalau di atas (sungai Kerkap) airnya masih jernih, padahal satu jalur sama sungai TAP ini," bebernya.

Sementara  itu, tokoh masyarkat TAP lainnya, Kurnia menilai pemerintah daerah (Pemda) melalui dinas terkait harus melakukan evaluasi terhadap banyaknya tambang yang ada di jalur sungai tersebut. Karena dikhawatirkan bisa menyebabkan terjadinya bencana alam yang membahayakan masyarakat.

"Contoh paling sederhana saja, air sungai yang dulunya jernih sekarang sudah berubah menjadi keruh, selain itu pelebaran sungai juga terjadi setiap tahun, ini harus menjadi catatan serius jangan dibiarkan terus menerus," tegas Kurnia. (bin)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: