Harga Sawit Bertahan, Perekonomian Bakal Oleng

Harga Sawit Bertahan, Perekonomian Bakal Oleng

TBS Sawit--

Pembangunan Ikut Mandeg

MUKOMUKO RU.ID - Kabag Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) Setkab Mukomuko, Yuli Yarman, S.TP, M.Ec, D.Ev mengatakan, murahnya harga komoditi sawit di daerah ini, berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat. Ia penyebutkan, jika harga sawit masih bertahan murah hingga beberapa bulan ke depan dapat dipastikan, perekonomian masyarakat khususnya para petani sawit bakal oleng. Sebab hasil penjualan sawit menjadi penopang hidup sebagian besar masyarakat di daerah ini. 

“Bagaimana tidak oleng ekonomi kita, kalau harga sawit bertahan murah. Pemkab Mukomuko sudah berupaya keras untuk mencari solusi, agar harga sawit bisa stabil kembali. Dari mulai turun ke pabrik-pabrik hingga menghadap ke kementerian. Namun sampai saat ini, belum menemui titik terangnya,” ungkap Yuli.

Pihaknya juga berharap, pihak perusahaan pengelola minyak mentah bisa membeli sawit masyarakat dengan harga yang mahal. Meski ia juga memahi bahwa informasi yang didapat, saat ini hampir seluruh pabrik crude palm oil (CPO) kesulitan menjual CPO nya. Bahkan tangki penampung  CPO di pabrik penuh, belum lagi membeludaknya buah sawit milik masyarakat yang dijual ke pabrik.

“Informasinya seperti itu. Namun kami selalu meminta, pihak perusahaan dapat memahami imbas dari murahnya harga sawit bagi masyarakat. Karena hasil sawit yang didapatkan bukan sebagai penghasilan tambahan. Namun menjadi sumber pokok ekonomi mereka,” ujarnya.

Terpisah, Kabag Pembangunan Setkab Mukomuko, Sirat Purnama, ST, ketika dikonfirmasi mengatakan, selain ekonomi masyarakat oleng, imbas dari murahnya harga sawit saat ini menjadi ancaman besar mandeg atau terhentinya pembangunan yang bukan didanai dari uang negara. Misalnya masyarakat yang akan membangun rumah, membangun usaha, dan yang lainnya.

“Pada saat harga sawit mahal, banyak sekali masyarakat yang sedang mulai membangun rumah untuk tempat tinggal, membangun usaha sarang walet, ruko dan lainnya. Rumah dan tempat usaha belum selesai dibangun, harga sawit anjlok. Tentu mereka tidak bisa melanjutkan pembangunan lagi. Artinya apa, harga sawit ini ikut berpengaruh terhadap kemajuan pembanguan di Kabupaten Mukomko. Mudah – mudahan saja harga sawit cepat naik lagi,” harapnya.

Untuk diketahui, harga sawit di pabrik pengolahan minyak mentah masih dibawah angka Rp 1.000 per kilogram (Kg). Ini diketahui berdasarkan hasil yang direlease Bidang Perkebunan di Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko. Harga sawit per hari Senin (11/7) kemarin, rincainya PT Sapta sebesar Rp 750, PT KSM sebesar Rp 820, PT MMIL sebesar Rp 840, PT SAP sebesar Rp 830, PT KAS sebesar Rp 820, PT DDP sebesar Rp 840, PT USM sebesar Rp 720, PT BMK sebesar Rp 900 dan PT GSS sebesar Rp 900 per kilogram. (rel)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: