JCH Masuki Rukun Wajib Haji

JCH Masuki Rukun Wajib Haji

KAKAN KEMENAG BU, H AJAMALUS, MH.I--

ARGA MAKMUR RU.ID - Kalau tak dirubah, pekan ini Jamaah Calon Haji (JCH) Kloter 7 Padang yang di dalamnya berasal Bengkulu Utara (BU), akan memulai rukun wajib Haji. Rombongan yang berjumlah 391 orang itu, bakal melakoni perjalanan menuju Mekkah, pada Minggu (19/6) Pukul 06.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Kalau Indonesia, ditarik maju 4 jam. Lebih kurang Pukul 10.00 WIB pagi. Perjalanan pertama jamaah pasca Arbain di Nabawi, Madinah sejak ketibaan dari tanah air itu, lebih kurang bakal menempuh perjalanan darat sejauh 12 kilometer. 

Kepala Kantor Kemenag BU, H. Ajamalus, MH, saat ditanyai jadwal haji, membenarkan agenda hasil rapat yang dibuat panitia daerah kerja (daker) Madinah pada Kamis, 16 Juni itu. 

"Insya Allah, JCH kita di Kloter 7 Padang, Minggu (19/6), pagi menuju Makkah," kata Ajamalus, kemarin. 

Birokrat berdarah Pekal ini juga mengatakan, perjalanan dari Madinah, akan dihentikan lebih dulu di Bier Ali. Di sini, terus dia, seluruh jamaah akan melaksanakan Miqat Makani (tempat memulai ihram Haji atau umrah, red) bagi jamaah yang datang dari arah Madinah dan sekitarnya. Di tempat ini, dibangun sebuah masjid yang relatif besar diberi nama Masjid Asy-syajarah (masjid pohon,red). 

Menyitir beberapa laman digital, menulis, penamaan Masjid Pohon ini, berawal saat baginda Nabi Besar Muhammad SAW,  melaksanakan haji Wada (haji perpisahan,red). Saat itu, dahulu  Nabi Muhammad SAW berteduh di bawah sebatang pohon yang rindang sebelum memulai Ihram lalu di atas tanah tempat tumbuhnya pohon itu lah masjid didirikan. 

"Miqat, dilakukan usai salat sunah dua rakaat. Dari sini, jamaah memulai ihram haji atau ihram umrah. Selanjutnya, berniat saat akan berangkat menuju Makkah Al-Mukaromah," kata dia.  

"Kondisi jamaah asal BU, alhamdulillah dalam fisik prima," terusnya lagi.

Dia mengabarkan, tahapan miqat merupakan satu hal yang prinsip saat berhaji. sebelum berniat ihram. Sebab konsekuensinya, jika terlewat, harus kembali dan membayar Dam (denda, red).

 "Petugas haji, juga terus melakukan pendampingan. Baik terkait dengan rukun haji hingga visitasi untuk memantau kesehatan. Mengingat, kondisi cuaca yang lumayan menyengat," ujarnya, memungkas. (bep)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: