Mukomuko Dapat Pasokan 400 Dosis VAR

Mukomuko Dapat Pasokan 400 Dosis VAR

MUKOMUKO RU.ID - Pemkab Mukomuko melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan di Dinas Pertanian, mendapatkan pasokan sebanyak 400 dosis Vaksin Anti Rabies (VAR) dari Pemprov Bengkulu. Saat ini ratusan dosis VAR tersebut, berada di gudang milik Dinas Pertanian Mukomuko. “VAR itu masih kita simpan dan belum kita suntikkan ke Hewan Penular Rabies (HPR) baik kera, kucing, termasuk anjing peliharaan masyarakat,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, ST, MT melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Pitriyani, S.Pt kemarin. Pemberian VAR, kemungkinan saja baru akan dilaksanakan usai lebaran Idul Fitri. Sebab hingga sekarang, kata dia, petugas kesehatan hewan yang ada di tiga Puskeswan masih sibuk melaksanakan kegiatan vaksinasi jembrana terhadsap ternak sapi milik warga. “Petugas sedang fokus melaksanakan vaksinasi jembrana. Nanti kalau kegiatan ini selesai, baru kita lanjutkan untuk kegiatan vaksinasi anti rabies kepada hewan peliharaan masyarakat,” ujarnya. Selama vaksinasi anti rabies belum dilaksanakan, Pitriyani mengharapkan agar masyarakat khususnya yang memilihara hewan penular rabies agar dapat mengikat dan memilihara hewannya dengan baik. Terliebih lagi hewan yang biasanya dipakai untuk berburu babi. “Khususnya untuk anjing yang dipakai untuk berburu, tolong jangan diliarkan kalau sudah tidak dipelihara lagi. Sebab hewan itu sangat rentan dengan rabis. Kalau anjing itu tidak lagi dipelihara karena mungkin umurnya sudah tua atau karena faktor lain, sebaiknya dibunuh. Ini juga untuk mencegah hal – hal buruk terjadi,” pesannya. Meski pihkanya mengaku, untuk kasus gigitan HPR di tahun 2022 ini tidak menonjol jika dibandingkan dengan kasus gigitam HPR di tahun – tahun sebelumnya. Kecilnya kasus gigitan HPR ini, tidak bisa dilepaskan dari peran aktif dari warga yang memilihara HPR termasuk kewaspadaan dan kehati – hatian masyarakat. Padahal, keberadaan HPR di Kabupaten Mukomuko khususnya aning liar jumlahnya sangat luar biasa. “Karena masyarakat selalu waspada, kasus gigitan pun sangat kecil sekali. Untuk menekan perkembangan anjing liar, kami nanti akan kembali mengajukan anggaran untuk eliminasi di APBD Perubahan. Mudah –mudahan saja diakomodir,” harap Pitriyani. (rel)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: