Gubernur Heran Bio Solar Kembali Langka

Gubernur Heran Bio Solar Kembali Langka

Bupati Mukomuko Temui Pertamina BENGKULU RU.ID - Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah tidak bisa menutupi keheranannya terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Bio Solar yang kembali mengalami kelangkaan sejak beberapa waktu terakhir. Padahal dibandingkan dengan tahun 2021 lalu, kuota Bio Solar untuk Provinsi Bengkulu sudah ditambah yang bearti ada peningkatan. \"Jadi Bio Solar ini sudah kita pastikan penambahan kuotanya dibandingkan tahun lalu. Dari sisi kuota yang dimaksud, sebenarnya berdasarkan hitungan kita dengan pola jumlah kuota, harusnya cukup. Jadi kondisi kelangkaan Bio Solar ini cukup aneh, bahkan hampir-hampir mirip dengan minyak goreng,\" ungkap Rohidin Mersyah. Karena itu tadi, lanjut Rohidin, secara kuota, pada tahun ini sudah ditambah. Dengan penamabahan tersebut artinya ada peningkatan kuota jika dibandingkan dengan tahun lalu. \"Tapi faktanya kebutuhan sedang puncak-puncaknya, malah Bio Solar terkesan berkurang,\" tegas Rohidin diwawancarai usai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Bengkulu, Kamis (24/3). Menurutnya, sebagai langkah awal untuk mengurangi antrian panjang Bio Solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), beberapa waktu lalu pihaknya sudah menggelar rapat dengan sejumlah instansi terkait, termasuk kepolisian. Dimana dalam rapat itu disepakati atau ditetapkan jadwal pengisian Bio Solar untuk kendaraan. \"Jadi pengisian kendaraan seperti untuk pengangkutan batu bara, hasil perkebunan, dan lainnya dilakukan pada malah hari. Ini memang penting kita atur, supaya antrian tersebut tidak mengganggu konsume lainnya untuk mendapatkan BBM di SPBU. Kita berharap aturan ini untuk sementara diikuti dulu, hingga nantinya ketersediaan Bio Solar normal,\" demikian Rohidin.

  • Bupati Mukomuko Temui Pertamina
SEMENTARA itu, terkait solar langka, Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE, MM, Ak, CA, CPA, akan menemui Pertamina, melakukan berkoordinasi terkait solusi untuk mengatasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di daerah ini. \"Kami coba koordinasi dengan Pertamina karena bagaimana pun ranahnya Pertamina yang menyuplai BBM ke daerah ini,\" kata Bupati Sapuan. Bupati tak menampik, kelangkaan BBM jenis solar di daerah ini telah mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu. Selain juga berdampak mobil truk sampah berhenti beroperasi mengangkut sampah karena sulitnya mendapatkan BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Bupati juga memahami, beberapa hari belakangan ini terjadi keterbatasan pasokan BBM, dan itu bukan hanya terjadi di daerah ini, tetapi juga di Provinsi Bengkulu karena jumlah pelabuhan terbatas. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan jumlah pasokan BBM agar sesuai dengan kebutuhan masyarakatdan pemerintah. \"Terus terang kami belum tahu berapa sebenarnya kuota BBM jenis solar subsidi di daerah ini. Nanti akan kita tanyakan ke pihak Pertamina,\" ujarnya. Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mukomuko M. Rizon, S.Hut, M.Si mengatakan, sebanyak empat mobil dum truk pengangkut sampah di dinasnya sejak tiga hari terakhir berhenti beroperasi mengangkut sampah di milik masyarakat lantaran sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak jenis solar. \"Selama tiga hari ini, mobil pengangkut samoah tidak dapat solar sehingga terkendala untuk mengangkut sampah,” katanya. Sebanyak empat mobil dum truk yang mogok melakukan aktivitas mengangkut sampah milik masyarakat untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah (TPA), mengakibatkan belasan ton sampah menumpuk. Sebab setiap satu dari empat mobil dum truk tersebut setiap hari mampu mengangkut minimal 3 ton sampah. \"Kemungkinan sudah banyak sampah yang menumpuk baik di tempat pembuangan sementara maupun di setiap rumah warga karena selama tiga hari sampah tidak diangkut. Mudah – mudahan saja kelangkaan BBM solar segera ada solusinya,\" harapnya. (tux/rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: