Mencuat Dugaan Masalah Serapan DD Lubuk Tanjung

Mencuat Dugaan Masalah Serapan DD Lubuk Tanjung

AIR NAPAL RU.ID - Dugaaan masalah dalam penyerapan Dana Desa (DD) Tahun 2021 Desa Lubuk Tanjung Kecamatan Air Napal mulai mencuat. Bukan tanpa alasan, ini diduga dilakukan oknum Kepala Desa (Kades) dalam proses pembangunan sumur bor 6 titik pada Realisasi Dana Desa (DD) tahap II tahun 2021. Dugaan ini menguat, pasalnya dari 6 titik sumur bor yang seharusnya dibangun dan diselesaikan pada realisasi Dana Desa (DD) tahap II tahun 2021 itu, progres pekerjaannya belum mencapai 50%. Padahal sudah dilakukan prapelaksana kegiatan dan titik nol pembangunan pada Kamis (30/9/2021) lalu, artinya pembangunan sudah memakan waktu hampir 3 bulan akan tetapi belum ada kejelasan bisa terselesaikan. Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Air Napal, Ramdani Halian SH, tidak menampik bahwa kemungkinan sedang terjadi masalah di salah satu Desa di wilayah kerjanya itu. Bahkan diterangkan pula oleh Sekcam, pihak kecamatan menolak untuk menandatangani usulan pencairan Dana Desa (DD) tahap III untuk Desa Lubuk Tanjung karena tidak ada satu orang pun pendamping Desa yang bersedia menandatangani usulan tersebut lantaran masih banyak pekerjaan yang sudah terpost di DD tahap II hingga saat ini belum terselesaikan. \"Pihak kecamatan akhirnya bersedia menandatangani usulan DD tahap III dengan membuat surat perjanjian di atas materai 10 ribu, dimana inti dari surat perjanjian itu adalah pihak Kecamatan tidak dilibatkan sama sekali jika terdapat masalah dan seluruhnya bakalan ditanggung oleh Pemdes,\" terang Ramdani. Ketika ditanyai mengenai adanya dugaan penyalahgunaan uang pembangunan sumur bor tersebut oleh Kepala Desa, Ramdani tidak mau berkomentar lebih jauh tapi dijelaskannya, seluruh pembangunan yang sudah tersusun di dalam Dana Desa(DD) wajib seluruhnya diselesaikan, jika tidak Pemdes harus menanggung ganjaran karena perbuatannya itu. \"Kita kurang tau kalo dana pembangunan itu sudah habis tapi kita minta itu wajib diselesaikan, kalo memang tidak selesai itu menjadi tanggung jawab PA, itukan uangnya sekitar Rp 212 juta dipotong pajak dan segala macam setidaknya masih ada sekitar Rp 180 juta untuk pembangunan 6 titik sumur bor, itu menjadi pertanyaan, uangnya kemana kok bisa sampai tidak selesai,\" jelas sekcam. Sayangya, Kades Lubuk Tanjung, Rudi Agustri ketika dikonfirmasi mengenai dugaan ini, sedang tidak berada di kantor Desa \"Pak Kades idak ado di kantor, dari pagi udah pergi,\" ungkap salah seorang perangkat Desa Lubuk Tanjung. (bin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: