Tuntut CSR, Warga Ketenong II Siapkan Aksi

Tuntut CSR, Warga Ketenong II Siapkan Aksi

  • Ke PT Jambi Resort
TUBEI RU.ID - Tanggungjawab sosial PT Jambi Resort berupa Coporate Social Responsibility (CSR) yang tak kunjung direalisasikan, memantik reaksi desa penyangga. Teranyar, warga di Desa Ketenong II berencana menggelar aksi menuntut pihak manajemen perusahaan merealisasikan tanggungjawab sosial itu. Sekdes Ketenong, Regi Raufel, S.IP, saat dikonfirmasi Radar Utara, tak menyangkal adanya rencana aksi itu terhadap perusahaan yang beroperasi di sektor tambang batubara di kawasan desanya itu. Ia menyampaikan, munculnya rencana gelombang massa dari warga desa penyangga ini buntut ketiadaan CSR dari pihak perusahaan. \"Warga sudah mulai geram. Dari tahun ke tahun, desa ini tak mendapatkan kepedulian dari pihak manajemen perusahaan. Sedangkan desa ini sangat terdampak terhadap keberadaan perusahaan itu,\" tegasnya. Kompensasi yang diterima desa, selama eksploitasi oleh perusahaan juga hanya sekedar janji. Bahkan kerap kali pihaknya mendatangi perusahaan untuk menuntut hak selaku desa penyangga, namun sama sekali tak membuahkan hasil. \"Tidak sedikit pula desa ini dirugikan atas keberadaan perusahaan itu. Dugaan pencemaran lingkungan sangat terdampak,\" cetusnya. Belum lagi, sambung dia, soal tenaga kerja. Pemuda Kecamatan Pinang Belapis ini mengklaim, rata-rata tenaga kerja di perusahaan di datangkan dari luar. \"Selain didasari soal CSR, kekesalan warga semakin terpantik akibat ketiadaan peluang kerja di tubuh perusahaan itu. Kami warga desa penyangga dinilai hanya sekadar penonton. Yang jelas, jika memang rencana aksi itu terjadi, kami imbau untuk dilakukan secara damai dan tidak merugikan salah satu pihak,\" imbaunya. Menariknya, dari hasil penelusuran Radar Utara dilapangan, terendus adanya indikasi mafia tanah dalam eksploitasi tambang itu. Dimana, kuat dugaan area atau zona eksploitasi sudah memasuki kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT), Hanya saja hingga berita ini dikirim ke dapur redaksi pukul 16.40 WIB kemarin, pihak manajemen perusahaan belum dapat dimintai keterangan. Diupayakan mendatangi langsung perusahaan, tak satupun karyawan ataupun bagian direksi yang dapat memberikan hak jawab. (oce)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: