Gunung Es Kasus Asusila

Gunung Es Kasus Asusila

ARGA MAKMUR RU - Kasus incest atau hubungan seksual dengan sekandung, tak hanya membuat kita mengelus dada, prihatin. Patut diduga, kekerasan seksual yang dialami Kuntum (bukan nama sebenarnya, red), di wilayah Kecamatan Hulu Palik Kabupaten Bengkulu Utara (BU) Provinsi Bengkulu, oleh bapak kandungnya sendiri, merupakan fenomena gunung es. Kapolres BU, AKBP Anton S Hartanto, SIK, MH, melalui Kasat Reskrim AKP J A Nainggolan, SIK, mengatakan sosial respon di masyarakat ketika terjadi praktik asusila, sangatlah penting. \"Karena bukan tidak mungkin, selain praktik kekerasan fisik yang menyertai tindak asusila, kekerasan psikis juga terjadi,\" kata Kasat Jerry, kemarin. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Ratu Samban (Unras), Yuni Indah, S.Sos, M.Si, dugaan fenomena gunung es sendiri, sudah cukup kentara dalam kasus teranyar yang kini tengah ditangani polisi itu. Sinyal itu, bisa dilihat dari durasi aksi asusila yang dilancarkan pelaku yang notabene ayah kandung korban. Kuntum, bukan hanya sudah menjadi bulan-bulanan birahi liar ayah kandung yang mestinya melindungi segenap jiwa dan raga. Tapi Kuntum juga bisa jadi, menjadi korban kekerasan psikis. Beruntung sang ibu, memiliki keberanian. Hingga memilih melaporkan aksi bejat sang suami ke kantor polisi. \"Kasus incest bapak dan anak membuat kita berpikir, keluarga yang harusnya menjadi lingkungan yang nyaman bagi anak, ternyata tidak. Ini adalah permasalahan kita bersama. Pendekatan hukum, juga harus dibarengi langkah bersama. Bahkan sampai desa, sebagai organisasi masyarakat yang lebih besar, setelah keluarga. Tak terkecuali pemerintah,\" kata Yuni Indah, kemarin. Bersambung...... (Baca selengkapnya di Koran Harian Radar Utara edisi Senin, 12 Oktober 2020)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: