Soal Pansus Covid-19, Dewan Tak Satu Suara

Soal Pansus Covid-19, Dewan Tak Satu Suara

BENGKULU RU – Dalam rencana pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Corona Virus Disease (Covid-19) yang telah digulirkan, tampaknya sejumlah anggota DPRD Provinsi Bengkulu tidak satu suara. Bagaimana tidak, ada beberapa anggota DPRD Provinsi yang setuju Pansus Covid-19 dibentuk, namun ada juga yang menilai jika pembentukan itu tidak perlu. Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Bengkulu, Drs. Sumardi, MM mengatakan, sebenarnya keberadaan Pansus Covid-19 sudah terwakili oleh Komisi IV DPRD Provinsi. \"Jadi sebaiknya koordinasi saja dengan Komisi IV. Kalaupun masih ada beberapa anggota yang mengusulkan dibentuknya Pansus, itu bukan mengatasnamakan fraksi,\" ungkap Sumardi, Rabu (1/7). Menurutnya, sebagaimana diketahui jika Komisi IV DPRD Provinsi yang dipimpin langsung Pak Edison Simbolon sebagai Ketua Komisi IV, sudah melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan mitra. \"Seperti Dinas Kesehatan, Rumah Sakit M. Yunus, Gugus Tugas Covid-19, dan pihak lainnya. Jadi dari sana sudah jelas, Komisi IV mewakili lembaga,\" ujarnya. Ia menambahkan, terkait usulan pembentukan Pansus, secara tidak langsung telah menyalahi prosedur. Dimana seharusnya rekan-rekan dalam usulannya bersurat kepada pimpinan DPRD. \"Setelah itu pimpinan menggelar rapat bersama Banmus untuk membicarakan rencana pembentukan Pansus itu. Kemudian saya juga sudah komunikasi dengan Ketua-Ketua Fraksi lainnya, mereka belum ada tanda tangan, kecuali Fraksi PNI,\" kata Sumardi. Sebelumnya, Ketua Fraksi PNI, Usin Abdisyah Putra Sembiring, SH menyampaikan, usulan pembentukan Pansus sudah bergulir, dan pihaknya optimis bakal terbentuk. \"Sejauh ini sudah ada 12 yang tandatangan dan sudah mewakili 7 fraksi dari 8 fraksi di DPRD Provinsi. Yang belum tandatangan itu hanya Fraksi Golkar,\" sindir Usin. Lebih jauh dikatakannya, usulan ini disampaikan lantaran Pansus dinilai sangat penting terkait pencegahan dan penanganan Covid-19. Terlebih untuk pencegahan dan penanganan sudah dilakukan realokasi dan refocusing anggaran senilai Rp 30,8 Miliar bersumber dari APBD tahun ini. \"Hanya saja dalam perjalanannya anggaran ini masih terlihat abu-abu dalam penggunaannya,\" demikian Usin. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: