Hama Tikus Masih Serang Sawah Warga

Hama Tikus Masih Serang Sawah Warga

LAIS RU - Ibarat jatuh tertimpa tangga. Begitulah gambaran nasib petani saat ini. Tak hanya terdampak wabah virus Corona, ditambah ancaman kekeringan akibat kerusakan irigasi induk. Sekarang, tanaman padi yang sebentar lagi panen diserbu hama tikus. Serangan hama pengerat itu sempat membuat petani ketar-ketir. Hingga kemudian, mereka membasmi hama tikus secara bersama-sama. Namun aksi pemberantasan hama secara manual tersebut, belum mampu menghalau hewan tersebut. Yanto, salah satu petani di Desa Taba Baru mengaku, serangan hama tikus tersebut berlangsung sudah cukup lama. Menurutnya, serangan hama itu menjadi pukulan bagi petani. Karena beberapa waktu sebelum masa panen lalu, pertanian padi juga diserang hama tersebut. “Sudah satu tahun terakhir, kami dihadapkan dengan hama tikus ini. Sampai-sampai hasil panen banyak berkurang,\" ungkapnya. Menurutnya, cara terbaik untuk membasmi hama tikus tersebut belum pihaknya temukan. “Kalau keong bisa dipotong padinya dan ditanam lagi. Tapi kalau sudah tikus adalah hama yang paling berbahaya untuk pertanian,” ucapnya. Sebab, jika tak kunjung ada penanganan, maka petani bisa buntung alias gagal panen. Dia mengaku heran mengapa hama tikus itu mulai muncul pada musim tanam. “Biasanya itu saat padi telah menguning, baru ada tikus,” ujarnya. Senada Pur pun berharap, pemerintah bisa menangani lebih awal jika ada hama perusak tanaman padi. Sebab, jika penanganan hama ini sampai terlambat, sangat menyengsarakan petani. Pur menegaskan, terjadinya serangan hama yang mengancam produksi tanaman pangan tersebut memperparah keadaan karena sebelumnya petani juga terdampak wabah Covid-19. Dia mencontohkan, anjloknya harga komoditi perkebunan menjadi tolak ukur kian melemahnya kondisi masyarakat. \"Semoga segera ditangani, agar ancaman gagal panen tidak terus menghantui petani,\" pintanya. (jho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: