Kerusakan Irigasi Ancam Ketahanan Pangan

Kerusakan Irigasi Ancam Ketahanan Pangan

LAIS RU - Kerusakan irigasi primer di Desa Suka Langu dan Desa Kalbang, Kecamatan Lais, mengancam ketahanan pangan. Pasalnya, ratusan hektar sawah terancam tak dapat digarap, akibat krisis air pasca kerusakan irigasi. Jika musim kemarau melanda, dipastikan ratusan hektar lahan persawahan tak lagi produktif. Kepala Desa (Kades) Kalbang, Syahmembi Kurniawan tak menampik hal ini. Ia mengaku, pascarusaknya irigasi induk, aktifitas tanam padi oleh petani sempat terhenti total. Akibatnya, sumber ekonomi sekaligus makanan primer yang sebagian diperoleh dari petani di desanya mengalami penurunan. \"Luas lahan sawah lebih dari 60 hektar, hampir setengahnya sudah alih fungsi. Selain lahan tak lagi dapat digarap akibat, tertutup material sisa banjir. Persoalan suplai air pun tak dapat mencukupi untuk mengairi seluruh sawah,\" akunya. Ketua Forum Kepala Desa (FKD) Kecamatan Lais ini mengatakan, pascarusak parah akibat bencana banjir 2 tahun lalu. Pihaknya telah berulang kali menyampaikan proposal ke OPD terkait di daerah, guna pemulihan. Faktanya, hingga saat ini harapan pemulihan irigasi induk tak kunjung terjadi. \"Terpaksa ratusan petani gotong-royong. Irigasi darurat yang dibangun petani, hanya dapat mengairi sawah sementara waktu. Karena jika musim hujan, Siring tersier yang dibuat oleh petani akan kembali tertutup,\" ujarnya. Senada Kepala Desa (Kades) Suka Langu, Wahidin menerangkan setidaknya ada 86 hektare sawah mengandalkan irigasi primer. Pascarusak parah akibat banjir, sebagian besar lahan sawah tak dapat digarap lantaran kekeringan. \"Kami berharap segera dilakukan normalisasi irigasi induk tersebut. Kalau tidak segera ditangani, bisa-bisa mengancam ketahanan pangan,\" pungkasnya. (jho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: