3 Bulan, Posko Perbatasan Covid-19 Kuras Anggaran Rp 1 Miliar
TUBEI RU - Memasuki tiga bulan beroperasinya dua posko pintu masuk perbatasan yang didirikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong melalui Tim Satuan Tugas (Satgas) Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 , sudah menguras anggaran sebesar Rp 1 milliar yang berasal dari Biaya Tidak Terduga (BTT) APBD Pemkab Lebong. Dikonfirmasi, Koordinator Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebong, Fahkrurrozi, S.Sos, M.Si. tak menampik terkait hal itu. Menurutnya anggaran tersebut diantaranya digunakan untuk memberikan honor pada 37 petugas garda penjaga perbatasan yang piket menjaga posko perbatasan. Selain itu, kata dia, untuk kebutuhan alat pelindung diri (APD) yang terdiri dari 9 item yang diajukan pada tahap pertama oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong. \"Per tanggal 25 Juni 2020 hari ini (kemarin,red) tepat sudah tiga bulan dua posko pintu masuk perbatasan Kabupaten Lebong sudah berjalan. Kurang lebih Rp 1 miliar untuk kebutuhan selama tiga bulan tersebut,\" ungkap Rozi saat dibincangi awak media di ruang kerjanya di Kantor BPBD, kemarin. Lanjut Rozi, untuk keperluan membayar honor 37 petugas pintu perbatasan yang sudah berjaga sejak tanggal 27 Maret hingga 25 Mei 2020 sebesar Rp 374.400.000. Dimana, mereka (petugas, red) yang berjaga di kedua posko pintu perbatasan 1×24 jam tersebut di antaranya dari Polri, 5 orang selaku koordinator, 4 orang petugas di dua posko, kemudian Satpol PP sebanyak 4 orang di dua posko, Dinas Kesehatan sebanyak 16 orang, Dinas Perhubungan sebanyak 4 orang, Dinas Sosial sebanyak 2 orang, anggota PMI sebanyak 4 orang, Anggota TNI sebanyak 3 orang koordinator dan 4 orang petugas di posko, Kecamatan 4 orang, dan BPBD 4 orang koordinator dan 8 orang di dua posko perbatasan. \"Untuk membayar honor petugas yang berjaga di dua pintu perbatasan ini saja selama dua bulan sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp 374.400.000. Teknis pembayaran honor petugas posko ini ditransfer langsung ke rekening OPD masing-masing,\" bebernya. Lebih jauh, untuk anggaran lain yang sudah dikeluarkan di antaranya, BBM operasional sebesar Rp 16 juta, sewa rumah di Posko Air Dingin Rp 4,5 juta, makan minum sejak tanggal 25 Mei hingga 25 Juni (hari ini, red) Rp 203.400.000, kebutuhan posko yang terdiri dari 24 item sebesar Rp 48.140.000, dan pengadaan APD untuk 9 item Rp 353.560.000. \"Dari Rp 1 milliar anggaran BTT yang bersumber dari APBD Pemkab Lebong ini sudah habis. Saat ini dari anggaran yang sudah terpakai sedang kami buatkan SPJ yang masih disusun,\" sambungnya. Untuk anggaran kebutuhan kedua posko yang masih dilanjutkan hingga saat ini, pihaknya tengah melakukan penyusunan RKB. Setelah selesai maka akan diajukan ke TU untuk diteruskan ke BKD untuk dicairkan melalui anggaran BTT Covid-19 yang ada di BKD Lebong itu sendiri. \"Untuk honor petugas di dua posko pintu perbatasan yang belum dibayar bulan Juni ini. Itu sedangkan kami ajukan anggaran baru lagi ke BKD. Terkait untuk petugas dari Perhubungan dan Satpol PP yang sempat berhenti berjaga di dua posko pintu perbatasan itu bukan ranah kami selaku koordinator dan itu masalah internal mereka. Yang jelas untuk honor petugas posko selama dua bulan lalu itu tidak ada permasalahan,\" pungkasnya. (cw1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: