Dewan Minta Cairkan Insentif Tenaga Kesehatan

Dewan Minta Cairkan Insentif Tenaga Kesehatan

BENGKULU RU - Insentif yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dalam penanganan Corona Virus Disease (Covid-19), diminta untuk segera dicairkan. Desakan ini disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, H Edison Simbolon, S.Sos, M.Si. Menurutnya, insentif yang dimaksud merupakan hak bagi tenaga kesehatan. \"Jadi, kitapun meminta agar Pemprov Bengkulu segera mencairkan insentif untuk para tenaga medis itu. Terlebih dananya insentif itu sudah pernah dijanjikan sebelumnya bagi tenaga medis, yang sejauh ini masih terus berjibaku dalam memberikan penanganan terhadap Covid-19,\" ungkap Edison. Dilanjutkannya, insentif itu merupakan hak dari tenaga kesehatan yang harus berhadapan langsung dalam penanganan Covid-19 di Provinsi Bengkulu. \"Tenaga medis inikan memiliki resiko penularan yang sangat tinggi. Jadi wajar jika yang menjadi hak mereka, termasuk insentif segera dicairkan,\" tegas Politisi Partai Demokrat ini. Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah menyampaikan, pihaknya saat ini tengah memproses pencairan insentif untuk tenaga kesehatan di Provinsi Bengkulu. \"Ya kemarin sudah kita SK-kan. Hanya saja dalam proses pencairannya terlebih dahulu harus menunggu hasil pembahasan dari TAPD,\" kata Rohidin. Ditambahkan Kadikes Provinsi, H. Herwan Antoni, SKM, M.Kes, insentif untuk tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19 sudah dalam proses pencairan. Dimana dana bersumber dari APBN itu diberikan kepada dokter spesialis, dokter umum, surveilans di puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Provinsi, dan perawat yang menangani pasien Covid-19. \"Pemberia insentif berdasarkan kriteria dari pemerintah pusat. Mulai dari tenaga kesehatan di laboratorium yang menjadi rujukan pemeriksaan sampel swab, rumah sakt vertikal, rumah sakit rujukan Covid-19. Besaran nilai insentif yang diberikan, jika melihat dari patokan Pemerintah Pusat, untuk dokter spesialis sebesar Rp 15 juta, dokter umum Rp 10 juta, perawat Rp 7,5 juta, dan analis Rp 5 juta,\" terangnya. Lebih jauh dikatakannya, selain itu pihaknya juga memberikan insentif melalui APBD Provinsi untuk tenaga relawan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Bengkulu, dan relawan di laboratorium RSMY Bengkulu. \"Secara keseluruhan tenaga relawan di 2 laboratorium sebanyak 20 orang. Relawan kita patokkan mendapatkan intensif sebesar Rp 3 juta per orang per bulan, tapi ini baru kita usulkan,\" tutup Herwan. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: