Saber Pungli Pantau Sekolah

Saber Pungli Pantau Sekolah

ARGA MAKMUR RU - Modus kenang-kenangan dari orangtua pelajar, tengah menjadi sorotan Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli). Sesuai dengan edaran yang juga pernah diterbitkan Dinas Pendidikan (Dispendik), Saber menilai praktik permintaan kenang-kenangan walau dengan dalih sukarela itu, mengarah pada pungli. Hal ini seperti disampaikan Sekretaris Saber Pungli yang juga Inspektur Inspektorat Daerah Bengkulu Utara (BU), Eka Hendriyadi, SH, MH. Ia menegaskan, permintaan dari sekolah meski dengan dalih kenang-kenangan hingga sukarela, berpotensi menimbulkan pro dan kontra. \"Satu sisi, ketika sukarela itu artinya tanpa paksaan. Hanya saja, bagiamana jika ada wali murid yang tak bisa iuran? kondisi seperti ini bisa menjadi sororan antar wali murid. Jangan sampai nanti menimbulkan kecemburuan sosial,\" kata Eka, kemarin. Meski belum gamblang menegaskan praktik kenang-kenangan yang mulai menyeruak di salah satu sekolah di bawah naungan Pemda BU itu, Eka menegaskan, akan jauh lebih baik ketika sekolah memanfaatkan kondisi keuangan di sekolahnya berdasarkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Maklum, untuk penerima BOS setingkat sekolah dasar, satu pelajar mendapatkan bantuan senilai Rp 1 juta serta Rp 1,2 juta untuk tingkat sekolah menengah pertama. \"Agar tidak menjadi pro dan kontra, kami mengimbau agar sekolah bisa memaksimalkan dana BOS saja,\" wejangnya. Bagaimana jika muncul laporan dari wali murid, ketika merasakan keberatan atas pungutan sekolah dan atau melalui komite walau dengan dalih kesepakatan? Eka menegaskan, hingga saat ini belum ada laporan terkait hal ini. Hanya saja, kata dia lagi, Saber Pungli akan mencermati dinamika menjelang ujian nasional tahun ini. \"Kami mengimbau agar sekolah-sekolah hingga desa, untuk profesional dan menjunjung tinggi transparansi anggaran yang dikelolanya dan meningkatkan kemanfaatan atas sumber pendapatan legal yang diterimanya,\" pungkasnya. (bep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: