Bobol Gudang, Residivis ‘Dikerangkeng’ Polisi

ARGA MAKMUR RU - Diganjar penjara, nampaknya tak membuat Sa (26), warga di Kecamatan Kota Arga Makmur, jera. Pria itu justru kembali menjadi otak pembobolan gudang di lokasi binsis galian batuan bukan logam di dalam kota. Mirisnya lagi, Sa juga melibatkan anak-anak dalam aksi keduanya, usai keluar dari penjara. Hanya saja, ketiga bocah yang dipengaruhinya, urung ditahan lantaran adanya jaminan dari para orangtuanya. Tapi polisi tetap menahan, penampung barang hasil curian sang residivis itu. Ta, 54 tahun, turut menjadi sasaran penangkapan polisi. Ta yang merupakan warga di Kecamatan Lais itu, terbukti bekerjasama dengan residivis itu dengan membeli barang hasil curian. Tentunya dengan harga yang di bawah standar dalam aksi pencurian yang ditaksir merugikan korban puluhan juta itu. Kapolres BU AKBP Anton Setyo Hartanto, S.IK, MH melalui Kasat Reskrim AKP Jerry A Nainggolan, S.IK, kepada Radar Utara, membenarkan jika pihaknya sudah menetapkan 2 orang menjadi tersangka dalam aksi pencurian dengan pemberatan (curat) di salah satu gudang milik bos kuari di Desa Gunung Selan itu. \"Saat ini, 2 pelaku sudah kita amankan dan ditetapkan sebagai tersangka. Salah satunya residivis,\" papar Kasat, kemarin. Soal keberadaan anak-anak dalam aksi pembobolan gudang itu, Jerry turut membenarkannya. Hanya saja, pihaknya tidak menahan 3 bocah lantaran beberapa pertimbangan. Mulai dari masih kategori anak-anak sehingga mengkhawatirkan mengganggu proses tumbuh kembang dan pendidikannya. Selain itu, kata Kasat, para orangtua bocah yang turut serta dalam pencurian yang terjadi pada Minggu (28/1) sekitar Pukul 20.00 WIB itu, memberikan jaminan ketiganya tak melakukan hal serupa. Sehingga jika menjadi bagian aksi tindak pidana, Kasat menegaskan bocah yang masih berumur 13 tahun dan 16 tahun itu, tetap akan ditindak tegas dengan penahanan. \"Para tersangka dijerat dengan Pasal 480 Jo Pasal 363 ayat (1) ke 5 e KUHP. Khusus residivis akan lebih berat ancamannya,\" pungkasnya. (bep)

Sumber: