Dugaan Percobaan Penculikan Anak
Reporter:
Redaksi|
Editor:
Redaksi|
Jumat 24-01-2020,14:00 WIB
- Bocah SD, Ngaku Dibekap Dipinggir Jalan
ARMA JAYA RU - Dugaan aksi penculikan bocah, terjadi di wilayah Kecamatan Arma Jaya, Bengkulu Utara (BU). Aksi percobaan penculikan itu, sempat membuat geger warga.
Apalagi kabar tersebut dengan cepat menyeruak di media sosial. Tiga orang yang mengendarai mobil tertutup yang diceritakan korban, saat ini menjadi penyelidikan polisi.
Data terhimpun, kronologi kejadian tersebut berawal saat Kuntum (Bukan nama sebenarnya,red), pada Kamis (23/1) kemarin, sekitar Pukul 11.30 WIB, beranjak dari sekolahnya menuju rumah.
Bocah perempuan yang tengah duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar itu, seperti biasa berjalan kaki menuju rumahnya. Maklum, jarak antara sekolah dengan rumahnya, relatif tak terlalu jauh. Meski, jika diukur jaraknya lebih kurang setengah kilometer.
Seperti anak-anak lainnya dan selama ini tak pernah terjadi hal-hal miring, apalagi penculikan. Kuntum pun berjalan kaki. Tapi kebetulan, hari itu bocah ini tak bersamaan dengan rekan-rekannya.
Hanya saja, dibeberapa meter depannya, tetap ada anak-anak sekolah lainnya. Apalagi, area sekolah yang satu desa, bisa dibilang lingkungan yang dilalui Kuntum ini, seperti keluarga. Hampir semua warga saling mengenal.
Tapi tanpa dinyana, ada sebuah mobil jenis tertutup warna hitam yang berdasarkan pengakuan korban, terdapat 3 orang didalamnya itu, tiba-tiba salah satu diantaranya turun dari mobil.
Bocah perempuan yang masih lugu itu pun, tak menyana kalau tengah menjadi bidikan aksi percobaan penculikan.
Tiba-tiba seorang pria, menawarinya permen. Namun korban tak begitu merespon.
Masih belum curiga, Kuntum yang memilih melakoni separuh perjalanan menuju rumahnya itu, tiba-tiba ditarik dan dibekap oleh salah seorang terduga pelaku.
Hanya saja, Kuntum melawan. Tangan bagian kanan pelaku yang mencoba membekap mulut sang bocah itu pun digigit korban, sembari berontak untuk lepas dari bekapan pelaku. Begitu berhasil, seketika korban pun langsung berlari.
Kemungkinan, karena padatnya rumah warga ditambah lagi siang bolong, pelaku memilih tak mengejar korban. Namun menariknya, aksi percobaan penculikan yang baru geger beberapa jam setelah kejadian itu, praktis tak terlihat warga.
Beruntung, Kuntum yang tengah dalam keadaan takut itu, berhasil memanggil salah satu orang tua rekannya, Serly dan menumpang motornya hingga tiba di rumah. \"Orangnya make mobil item. Ada 3 orang. Nunggu di jalan.
Mulut saya ditutup pake tangan. Trus saya gigit. Trus lari. Trus numpang motor bude Serly,\" ungkap Kuntum menceritakan kejadian saat disambangi Radar Utara, dengan bahasa yang masih terbata-bata serta mimik wajah yang masih sangat shock, pasca peristiwa yang menimpanya kemarin.
Masih dengan wajah cemas dengan mata yang berkaca-kaca, Kuntum menceritakan peristiwa yang kejadiannya begitu cepat itu. Dengan logat yang masih kanak-kanak, Kuntum mengatakan, mobil yang ditunggangi 3 orang itu, nampak sudah menunggu tak jauh dari sekolahnya.
Nampaknya, terduga pelaku sudah menyanggongi jalur perlintasan calon korban, beberapa waktu sebelum jam pulang sekolah.
\"Mobilnya nunggu di pinggir jalan. Pas saya lewat, trus saya ditarik. Mulut saya ditutup pake tangannya,\" beber Kuntum.
Ayah Kuntum, Ha, kepada Radar Utara mengatakan, dirinya baru mengetahui adanya percobaan penculikan itu, lebih kurang 1 jam lebih dari kejadian. Informasi itu didapat, ketika sang ibu, Enni, melihat perilaku Kuntum yang tak seperti biasanya.
Keganjilan sikap itulah yang membuat orang tua muncul curiga. Akhirnya, Kuntum pun menceritakan kejadian yang menimpanya. \"Saya baru pulang. Baru tahu setelah anak ini ngomong. Karena dia takut mau cerita. Mungkin saking cemasnya.
Cuma, dia jadi agak pendiam memang. Makanya ibunya, curiga. Setelah ditanya, baru anak kami ini cerita. Makanya terus dishare di facebook, dengan harapan supaya lebih waspada aja tujuannya,\" kata Ha, di rumahnya kemarin.
Dengan kejadian ini, ayah korban, Ha masih tetap khawatir terhadap anaknya. Pasalnya, masih nampak shock dengan kejadian yang menimpanya. Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) itu pun, mengaku sudah ditanyai kepolisian atas peristiwa yang menimpa sang anak.
\"Udah ditanya tadi. Sebelum sampean (menunjuk wartawan koran ini,red) datang. Ya kita ceritakan, sesuai dengan pengakuan anak saya. Moga-moga gak sampe kejadian lah.
Karena anak saya yang mengalami peristiwa percobaan penculikan ini aja, nampak murung dan terkesan shock sekali. Makanya, saya juga meminta agar keluarga atau warga tak begitu membesar-besarkan. Saya takut anak ini yang makin tertekan,\" ungkap Haryadi.
Terpisah, Kapolres BU, AKBP Anto Setyo Hartanto, S.Ik, MH, saat dikonfirmasi Radar Utara perihal kabar percobaan penculikan di jalan lintas Desa Sidodadi Kecamatan Arma Jaya, mengaku kalau pihaknya tengah melakukan penyelidikan mendalam soal kejadian tersebut.
\"Terima kasih juga kami haturkan kepada masyarakat atas informasi ini. Kami sudah mengambil langkah penyelidikan atas kejadian ini,\" tukas perwira yang sempat diterjunkan dalam operasi dan baku tembak di wilayah konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu.
(bep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: