Level Gawat, DBD ‘Menelan’ Belasan Korban

Level Gawat, DBD ‘Menelan’ Belasan Korban

ARGA MAKMUR RU - Bahaya penyakit Demam Berdarah (DB) maupun Demam Berdarah Dengue (DBD) yang melanda Kabupaten Bengkulu Utara, belakangan ini, bukan hanya waspada namun sudah masuk dalam level gawat. Berdasarkan keterangan Direktur RSUD Arga Makmur, dr Jasmen Silitonga, Sp.KK, M.Kes, hingga 14 Januari kemarin, tercatat sudah 14 kasus penyakit DBD yang ditangani pihaknya dan sebagian, masih ada yang menjalani perawatan intensif di RSUD. \"Awal tahun, sudah ada 14 kasus DBD yang kami tangani dan bisa dikatakan penyakit DBD ini menyerang hampir di seluruh wilayalah Provinsi Bengkulu,\" jelasnya. Bahkan kasus terbaru, masih sumber ini, pasien atas Erdianda (19 tahun) dinyatakan positif DBD dan tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Arga Makmur. \"Pasien baru masuk hari ini (kemarin,red) dan sudah menjalani pemeriksaan serta perawatan tim medis di RSUD Arga Makmur,\" kata Jasmen. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) BU, Samsul Maarif, SKM, M.Kes mengatakan, pihaknya telah dipanggil oleh Komisi I DPRD BU dan diminta untuk melakukan tindakan pencegahan agar kasus ini tidak menjadi lebih besar lagi. Lanjut dia, pihaknya tetap meminta masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan program 3 M (menutup, menguras dan mengubur) plus berkala dan berkesinambungan karena itu merupakan langkah pencegahan yang paling efektif. \"Kita minta masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan proteksi diri terhadap penyakit ini,\" pinta Kadis. Sementara untuk daerah yang dinyatakan susfect DBD yakni Kecamatan Marga Sakti Sebelat, Kecamatan Napal Putih dan daerah sekitarnya. Kata dia, selain PSN dan 3M plus, pihaknya akan ke lapangan dan melakukan sosialisasi serta melakukan langkah fogging di daerah-daerah yang rawan. \"Kami harap semua masyarakat bisa ikut berpartisipasi untuk menanggulangi penyebaran penyakit ini dengan memberantas sarang nyamuk pembawa penyakit dan sedapatmungkin selalu menjaga rumah agar bebas dari nyamuk terutama untuk anak-anak,\" tandasnya.

  • Demam Panas, Langsung ke Puskesmas
MESKI belum diketahui pasti jumlah pasien di Puskesmas Suka Makmur yang mengeluhkan demam dan disarankan untuk menjalani perawatan intensif di sejumlah Rumah Sakit (RS). Namun diakui oleh Kepala Puskesmas Suka Makmur, dr Normala Tarigan, setiap hari sejak suspect DBD menyerang, masyarakat berdatangan ke Puskesmas untuk memeriksa kesehatan. Rata-rata, kata Normala, masyarakat yang berobat ke Puskesmas, mengeluhkan kondisi badan yang panas atau meriang. Pasien yang dalam kondisi demam atau mengalami penurunan trombosit, disarankan untuk mendatangi RS guna menjalani pemeriksaan laboratorium dan menjalani perawatan intensif. \"Jangan menunggu, bagi masyarakat yang merasa demam minimal dua hari dan persendian terasa sakit, segera ke RS untuk melakukan pemeriksaan. Langkah ini diperlukan, agar penanganan pada pasien yang dinyatakan positif DBD dapat dilakukan secara maksimal sehingga tidak menimbulkan risiko yang fatal atau korban jiwa. Dan sampai hari ini (kemarin, Red), masih banyak masyarakat yang ke Puskesmas mengeluhkan meriang dan panas tinggi,\" imbau Normala. Terpisah, Camat MSS, Milono S.Sos, SKM, MM, terus mengajak masyarakat untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan. Peran masyarakat sangat dibutuhkan, menurut Camat, karena akan mubazir upaya fogging dilakukan jika lingkungan warga masih dipenuhi oleh tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk. \"Semua langkah sudah kita lakukan. Hal penting yang bisa dilakukan untuk mencegah DBD ini adalah partisipasi masyarakat menjaga kebersihan lingkungan. Bahkan kita sarankan untuk menerapkan langkah 3M,\" imbaunya. Camat juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar langkah waspada ini tidak berlaku bagi desa yang belum timbul kasus. Justru, sebelum DBD meluas ke desa lain, tindakan pencegahan dengan kebersihan lingkungan dapat dilakukan sejak hari ini. \"Beberapa orang di Suka Baru, mulai terindikasi sakit dengan ciri-ciri DBD. Dan ini membuktikan bahwa DBD itu bisa menyerang siapa saja dan desa mana saja. Waspada dengan memperhatikan kebersihan lingkungan harus dilakukan oleh seluruh masyarakat. Saya berharap, DBD bisa reda, bagi masyarakat yang masih dalam perawatan. Semoga segera sembuh dan bisa beraktivitas lagi,\" harap camat.
  • Putri Hijau Diminta Waspada
Sementara itu, Camat Putri Hijau, Sutrino, M.Pd, juga khawatir terhadap serangan DBD yang bisa saja menyebar dari wilayah tetangganya dan menyerang masyarakat di Putri Hijau. Untuk itu, Sutrino menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah DBD. \"DBD sedang marak. Saya mengimbau masyarakat Putri Hijau agar waspada. Bersihkan lingkungan tempat tinggal, singkirkan barang-barang yang berpotensi menjadi sarang dan habitat nyamuk DBD. Jika terjadi hal yang mengarah pada DBD, segera berkoordinasi ke Puskesmas atau desa, agar cepat ditindaklanjuti hingga tidak menimbulkan korban,\" imbau Sutrino. (mae/sig)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: