Dugaan ASN Tak Netral, Bawaslu: Masih Ranahnya APIP

ARGA MAKMUR RU - Dugaan pelanggaran disiplin oknum pejabat eselon II di lingkungan Pemda Bengkulu (BU), lantaran terkesan mengampanyekan bakal calon bersamaan dengan kegiatan daerah dan terkesan condong untuk menyosialisasikan niatan politik petahana, mendapatkan respon dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu BU, Tri Suyanto, SE, saat dibincangi soal nuansa pelanggaran disiplin Aparatus Sipil Negara (ASN) yang mulai terjadi di dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pemerintahan, menegaskan, secara aturan sudah jelas, larangan menunggangi program-program pemerintah yang bertujuan politik dan atau dilakukan ASN untuk menyosialisasikan kepentingan politik atau untuk mempengaruhi masyarakat. \"ASN wajib netral. Dan secara aturan sudah sangat jelas itu. Termasuk konsekwensinya terhadap ASN itu sendiri,\" kata Tri Suyanto, kemarin. Menyikapi dugaan ketidaknetralan ASN atau pun nuansa pelanggaran disiplin ASN. Untuk saat ini, kata dia, Bawaslu belum bisa masuk ke ranah tersebut. Bukan berarti Bawaslu \"tutup mata,\" tegas Tri. Hanya saja, lanjut dia lagi, saat ini belum memasuki masa kampanye yang merupakan tahapan yang menjadi kewenangan Bawaslu dalam pelaksanaan tahapan pemilu. \"Saat ini, jika terjadi dugaan pelanggaran disiplin ASN, menjadi ranah Aparatur Pemeriksa Intern Pemerintah (APIP),\" terangnya. Meski begitu, Tri juga menyampaikan, dalam pelaksanaan fungsi Bawaslu yakni melaksanakan pencegahan pelanggaran, itu sudah dilakukan dengan menyosialisasikan dan menyebarluaskan informasi perihal pelanggaran-pelanggaran dalam tahapan kampanye. Khusus untuk ASN, kata dia, sesungguhnya sudah cukup jelas aturannya seperti, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota. \"Itu sudah kita sosialisasikan melalui ruang-ruang publik hingga fasilitas publik dengan pendekatan teknologi,\" pungkasnya. (bep)

Sumber: