5 Kiat Menggapai Sukses Dunia dan Akhirat
Bismillahhirrahmannirrahim. Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuhu Bersyukur kita kepada Allah swt dengan mengucapkan kalimat “Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin”. Ini adalah ungkapan yang paling tepat sebagai bentuk syukur kita kepada Zat yang telah menciptakan, mengatur serta menguasai jagat raya ini. Tentu kalimat tersebut juga harus dibarengi dengan perbuatan yang baik pula. Shalawat beriring salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Nabi besar Muhammad saw. Karena beliau telah mengorbankan bukan hanya hartanya, keluarganya, tapi juga nyawanya demi tegaknya kalimat haq “Laa Ilaha illaLlah Muhammadurrasulullah”. Kita berdoa kepada Allah, semoga kita termasuk kedalam manusia yang diakui sebagai ummat Muhammad dan mendapat syafa’at atas izin Allah swt. Amin. Saudara pembaca setia Radar Utara yang Insya Allah senantiasa dirahmati Allah SWT. Di kesempatan yang mulia ini dan di waktu yang penuh berkah ini, tak lupa Khotib mengingatkan khususnya pada diri Khotib pribadi dan umumnya pada kita sekalian yang mendengarkan. Marilah sama-sama kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt, taqwa dalam arti yang sebenarnya, yaitu menjalankan apa yang Allah SWT perintahkan dan menjauhi apa-apa yang menjadi larangan-Nya. Saudaraku, setiap kita ingin menjadi pribadi yang sukses, tapi kita seolah tak tau bagaimana memperolehnya. Padahal Syaddad bin Aus meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya : \"Orang yang pintar lagi cerdas (Aqil fathin) adalah yang menundukkan nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian, sedangkan orang yang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya tapi banyak berangan-angan atas (karunia) Allah.\" (HR. Tirmidzi dengan status sanad Hasan) Orang sukses adalah orang yang cerdas, tidak melulu cerdas itu harus pintar secara akademik. Lebih jauh adalah mereka yang adail (mampu membagi segala sesuatunya sesuai skala prioritas yang diperlukan). Hadis diatas menjelaskan kepada kita bahwa bahwa tujuan akhir dari kesuksesan adalah ridho dan rahmat Allah swt. Sebab dengan mengharap ridho-Nya kita tidak akan pernah melakukan sesuatu yang tidak Allah sukai, dengan melakukan sesuatu yang Allah sukai maka kita akan diridhoi untuk memperoleh apapun yang Dia kehendaki. Lebih jelas Allah SWT berfirman dalam Q.S.Ali-Imran :185 yang artinya : \"(Setiap diri akan merasai kematian dan hanya pada hari kiamatlah pahalamu disempurnakan) artinya pada hari kiamatlah ganjaran amal perbuatanmu dipenuhi dengan cukup. (Barang siapa yang dijauhkan) setelah itu (dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia beruntung) karena mencapai apa yang dicita-citakannya.\" (QS.Ali-Imran;185) Kata sukses dalam bahasa arab biasa disebut \"Fauzun\" Asal katanya \"Faaza - Yafuuzu - Fauzan - Faa\'izun\". Dari firman Allah tersebut kita diingatkan bahwa seberapa jauhpun kita melangkah, sekaya apapun harta kita miliki, setampan apapun paras melekat tetap akan merasakan kematian. kata \"Kullun\" adalah bentuk yang dipilih untuk dapat mencakup seluruh makhluk Allah SWT. Dan yang perlu kita ketahui adalah segala yang kita kumpulkan tadi berupa harta, tahta, keluarga, bahkan nyawa yang kita gadaikan akan pergi meninggalkan kita bila ruh tak lagi dikandung badan. Karenanya melalui firman Allah tersebut khotib mengingatkan khususnya diri khotib pribadi dan umumnya pada kita sekalian, ingatlah bahwasanya kesuksesan yang sebenarnya kata Allah swt adalah mereka yang mampu mempersiapkan dirinya senantiasa dalam kebaikan dan istiqomah didalamnya kemudian diwafatkan oleh Allah dalam keadaan khusnul khotimah serta dimasukkan kedalam syurga-Nya. Saudaraku seiman yang in sya Allah senantiasa dirahmati oleh Allah SWT, untuk dapat menuju sukses bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat mari kita terapkan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Rasulullah saw bersabda yang artinya : “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara (1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, (2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, (3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, (4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, (5) Hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya 4: 341. Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim namun keduanya tidak mengeluarkannya. Dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini shahih) Semoga hadist ini dapat kita jadikan rujukan dan pegangan dalam beribadah dan beramal dijalan Allah SWT, serta kita dimudahkan untuk dapat menuai sukses bukan hanya di dunia namun juga di akhirat. Amin. Kita berdo’a kepada Allah SWT semoga dikokohkan hati kita, diteguhkan iman kita untuk senantiasa berusaha menjalakan keimanan dalam bentuk implementasi kebaikan. Dan semoga setiap niat baik kita dimudahkan serta dinilai pahala disisi Allah SWT. Aamiin. Semoga yang sedikit ini dapat memberi banyak manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita sekalian yang membaca. Ibadallah, Innallaha yakmurukum bil ‘Adli wal Ihsan, wa itaa idzil Qurba wa yanha ‘anil fahsyaai wal munkar wal bagh, ya’idzukum la’allakum tadzakkarun. Aalaa bidzikrillahi akbar. Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: