Ketahun Butuh Alat Fogging, Napal Putih Usulkan Ambulan

Ketahun Butuh Alat Fogging, Napal Putih Usulkan Ambulan

KETAHUN RU - Camat Ketahun, Kadino, S.Sos menyadari, wabah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk masih mendominasi di wilayah kerjanya. Teranyar, kata Kadino, puluhan warga di Dusun Raja diduga diserang oleh penyakit Cikungunya yang disebabkan gigitan nyamuk. Menyikapi situasi ini, Kadino mengatakan, sudah seharusnya pemerintah daerah melalui dinas terkait, bisa melakukan pengadaan alat fogging di setiap Puskesmas. Terkhus menurut Kadino, bagi Puskesmas yang memiliki wilayah kerja rawan terserang wabah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. \"Situasi wilayah kita ini endemic. Cenderung terserang DBD maupun cikungunya. Sudah seharusnya pemerintah memberikan fasilitas alat fogging ke Puskesmas rawan terserang kasus penyakit akibat gigitan nyamuk. Supaya ke depan, ketika terjadi kasus seperti yang di Dusun Raja, kita tidak perlu repot menunggu dinas terkait dan bisa segera dilaksanakan,\" terang Camat. Ketika disinggung soal penanganan fogging di Desa Dusun Raja yang sebelumnya sudah melalui proses pengajuan, Kadino tak menampiknya. Sejak kasus itu terjadi, lanjut Kadino, tim dari dinas kesehatan baik provinsi, kabupaten dan Puskesmas sudah turun ke lapangan. Bahkan pihak Puskesmas juga sudah menyampaikan usulan untuk dilakukan foging ke lingkungan Desa Dusun Raja kepada Dinkes BU. \"Tapi sayangnya itulah. Desa harus menyiapkan tiga jerigen solar, pertalit dan biaya operasional petugas. Karena dalam pelaksanaan fogging ini, Dinkes BU ingin turun langsung. Mengingat kegiatan foging yang dimaksud, tidak bisa dilakukan sembarangan alias memiliki SOP agar berjalan maksimal. Dan sekarang kita masih menunggu kesiapan dari desa untuk dilaksanakan fogging,\" demikian Kadino. PKM Napal Putih Usulkan Ambulan SEMENTARA itu, Kepala Puskesmas (PKM) Napal Putih, Josen Sibarani, SKM mengaku, fasilitas mobil ambulance masih menjadi kendala khusus bagi pihaknya untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Josen menerangkan, dua kendaraan ambulance yang ada saat ini sering rusak dan menelan anggaran operasional yang cukup besar. Selain membebani managemen Puskesmas, kedua kendaraan ambulance tersebut juga kerap menghambat pelayanan masyarakat akibat kondisinya yang sering rusak. Josen mengaku, layanan rujukan di Puksesmasnya mengandalkan mobil ambulance yang diperbantukan oleh Dinkes BU. Namun untuk kepentingan dan keperluan jangka panjang, Josen menginginkan, agar pemerintah daerah melalui dinas terkait bisa menganti atau melakukan pengadaan kepada kendaraan ambulance baru untuk Puskesmasnya. \"Kalau dari sisi tenaga kesehatan kita bersyukur sudah dilengkapi. Lewat tenaga kontrak NS kita sudah punya dua dokter, perawat dan lain-lain. Yang jadi keluhan dan kendala kita sekarang hanya kendaraan ambulance. Kita ingin pemerintah melakukan pengadaan mobil ambulance baru untuk Puskesmas kita. Jika TA ini tidak bisa direalisasikan, ya minimal nanti di TA 2020 bisa direalisasikan. Kita juga sudah sampaikan dalam agenda Musrenbangcam lalu,\" terang Josen. (sig)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: