Rawan Bencana, BPBD Lebong Minim Anggaran

Rawan Bencana, BPBD Lebong Minim Anggaran

  • Hanya Bergantung Proposal
TUBEI RU - Kabupaten Lebong yang dikelilingi pegunungan dan sejumlah sungai besar, yang bisa sewaktu-waktu terjadi banjir dan longsor. Belum lagi Kabupaten Lebong berada pada patahan sumatera yang menjadi langganan gempa. Membuat Kabupaten Lebong salah satu daerah yang rawan bencana. Kendati masuk dalam kategori rawan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong dinilai sangat minim anggaran. Data diperoleh RU, tahun 2019 ini anggaran BPBD Lebong sekitar Rp 1,2 miliar. Hanya saja, dalam anggaran tersebut juga terdapat untuk pembayaran honor tenaga kontrak berkisar Rp 320 juta. Sisanya, sekitar Rp 880 juta untuk kegiatan rutin selama satu tahun. Jika melihat anggaran tersebut, wajar saja penanggunggalan bencana di Kabupaten Lebong tidak maksimal. Hal ini juga menjadi kekhawatiran kedepannya, karena bencana tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Kepala BPBD Lebong, Fakhrurrozi S.Sos M.Si saat dikonfirmasi tidak menyangkal ploting anggaran yang minim, sedikit banyak membuat kinerja kebencanaan akan terkendala. Bahkan pria yang akrab disapa Rozi ini mengatakan, pihaknya saat ini dalam menghadapi bencana apapun hanya bisa melakukan 3 M. \"3 M ini maksud saya adalah setiap bencana hanya bisa Melihat, Mencatat dan Melaporkan pada atasan. Kemudian penanganannya silakan, OPD teknis terkait yang memang ada diploting anggaran untuk bantuan kebencanaan tersebut,\" katanya. Lanjut Rozi, minimnya anggaran untuk penanganan bencana alam, membuat pihaknya akan selalu bergantung pada proposal di setiap terjadinya bencana. \"Makanya setiap terjadi bencana, kita mengandalkan proposal dan mengharapkan dana dari provinsi maupun pusat,\" tandasnya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: