Tahun Politik, Waspada Peredaran Upal

Tahun Politik, Waspada Peredaran Upal

BENGKULU RU - Menghadapi tahun politik khususnya di Provinsi Bengkulu, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran Uang Palsu (Upal). Pasalnya dikhawatirkan ada pihak-pihak tertentu yang justru ingin memanfaatkan momen tersebut untuk mengedarkan upal, dengan maksud memperkeruh suasana ditahun politik. Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu, Endang Kurnia Saputra mengatakan, tahun ini hingga tahun 2019 mendatang merupakan tahun politik. \"Pada tahun ini akan menghadapi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bengkulu. Sedangkan tahun 2019 digelar Pemilu, dimana Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden dilakukan secara bersamaan,\" ungkapnya. Sehingga, lanjut Endang, sangat rentan dimanfaatkan pihak-pihak tertentu yang bermaksud memperkeruh suasana tahun politik dengan mengedarkan Uang palsu (Upal) ditengah-tengah masyarakat. \"Makanya sejak dini kita mengingatkan agar masyarakat dapat mewaspadai peredaran Upal. Karena biasanya ditahun politik, pengedaran Upal cenderung meningkat,\" tegasnya. Menurut Endang, jika masyarakat mendapatkan Upal, silakan langsung melapor kepada aparat kepolisian. Supaya dapat segera ditindaklanjuti. \"Untuk peredaran Upal sendiri di Provinsi kita ini, tahun lalu masih terhitung rendah dibandingkan dengan Provinsi lain. Dalam sebulan, kita hanya menerima rata- rata 9 hingga 11 lembar Upal saja,\" kata Endang. Lebih jauh dikatakannya, terkait masalah ini pihaknya terus menjalin kerjasama dengan kepolisian di daerah, guna mencegah ataupun mengurangi peredaran Upal. \"Kita datangkan saksi ahli dalam mengadili pelaku pengedar Upal, bekerjasama dengan kepolisian. Seiring dengan itu kita juga melakukan sosialisasi ditengah-tengah masyarakat terkait keaslian uang rupiah,\" tutupnya. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: