Rohidin: Desa Taba Padang Kepahiang Layak Dicontoh

Rohidin: Desa Taba Padang Kepahiang Layak Dicontoh

  BENGKULU RU - Plt Gubernur Bengkulu, Dr. drh. H. Rohidin Mersyah meminta masyarakat se-Provinsi Bengkulu untuk turut berperan dalam menjaga kelestarian kawasan hutan. Ini disampaikan Rohidin saat ramah tamah dengan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Depati Junjung desa Taba Padang Kecamatan Seberang Musi Kabupaten Kepahiang di Balai Raya Semarak, Sabtu (19/8) malam. \"Seperti yang dilakukan LPHD Depati Junjung desa Taba Padang ini, berkat perannya dalam menjaga kelestarian hutan, akhirnya berhasil menyabet pemenang terbaik I dalam lomba wana lestari tingkat nasional tahun ini sebagai kategori kelompok masyrakat pemegang Hak Pengelolaan Hutan Desa (HPHD). Tentu saja desa Taba Padang ini layak dijadikan contoh kedepannya,\" tegasnya. Menurut Rohidin, dengan fakta ini tetap harus diperkuat dokumentasi dan keterampilan masyarakat. Supaya desa-desa lain juga berhasil dalam menjaga kelestarian hutan. \"Apalagi desa Taba Padang ini juga dijadikan contoh tingkat nasional. Terbukti Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan membawa kelompok lain di Indonesia untuk belajar ke sini,\" ujarnya. Sementara itu, Kadis LHK Provinsi Bengkulu, Ir. H. Agus Priambudi, M.Sc mengatakan, di Provinsi Bengkulu terdapat 107.000 Ha perhutanan sosial yang terdiri dari Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan Hutan Desa (HD). \"Hanya saja dari total tersebut, yang dikelola baru sekitar 35 ribu Ha oleh 25 kelompok masyarakat,\" katanya. Sisanya tetap digulirkan hingga tahun 2019 mendatang. Seiring dengan itu, seperti permintaan Plt Gubernur pihaknya tetap melakukan pendekatan terlebih dahulu dengan masyarakat. \"Terkait keberhasilan desa Taba Padang, karena mereka dalam mengelola hutan mengedepankan kegotongroyongan dan tidak lagi menambah luas garapan kawasan hutan,\" terang Agus. Terpisah, Kades Taba Padang, Yoyon didampingi Ketua LPHD Depati Junjung, Sarmidi mengaku, dengan pengelolaan HD, banyak dampak positif yang dirasakan. \"Mulai dari meningkatnya perekonomian masyarakat, kemudian masyarakat tidak harus kucing-kucingan lantaran dikejar-kejar oleh petugas ketika masuk dalam kawasan hutan,\" tutupnya. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: