Pembunuh Bidan Berupaya Hilangkan Jejak

Pembunuh Bidan Berupaya Hilangkan Jejak

ARGA MAKMUR RU - Pembunuhan sadis terhadap bidan Aisyah Susilawati (49) yang terjadi lebih kurang 16 hari lalu, sangat kental akan nuansa perencanaan. Meski masih cukup buram untuk dikuak oleh polisi yang terus berjibaku dengan alat bukti, namun polisi menduga sebelum dihabisi, korban sudah dibuntuti oleh pelaku. Hanya saja, sang korban nampaknya tidak menyadari hal itu. Ini dikuatkan dengan kondisi korban saat ditemukan, diduga kuat sempat akan ganti baju yang digunakannya untuk menghadiri prosesi ijab kabul pada Jum\'at (21/7). Kapolres Bengkulu Utara (BU), AKBP Andhika Vishnu, SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Jufri, SIK mengaku penyelidikan hari ketigabelas yang terus dilakukan oleh pihaknya, mendapati fakta-fakta penguat aksi sadis yang menyebabkan bidan sus (sapaan akrab korban,red) meninggal secara tragis di rumahnya sendiri itu, benar-benar dilakukan dengan sadar oleh pelaku. Tak hanya dikuatkan dengan bercak darah dan barang-barang yang digunakan oleh pelaku di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang tertinggal. Polisi menduga juga ada upaya pelaku untuk menghilangkan jejak sadisnya. \"Tapi kita masih terus mengembangkan penyelidikan ini. Pelaku nampaknya berupaya mengaburkan jejaknya. Seperti upaya membersihkan darah dan lainnya yang ada di sekitar korban dan termasuk dengan menggunakan baju yang digunakan oleh korban,\" kata Kasat. Nuansa perencanaan dalam aksi sadis itu pun diendus polisi sejak awal melakukan penyelidikan. Pasalnya, pada Senin (24/7) malam atau 4 hari dari aksi pembunuhan yang diduga kuat terjadi pada malam Jum\'at tersebut, polisi sama sekali tidak melihat adanya upaya perusakan rumah korban saat pelaku merangsek ke dalam rumah. Ada 2 kemungkinan, mulai dari pelaku yang sengaja sudah menyanggongi rumah korban dan langsung masuk ke dalam rumah bersamaan dengan korban. Kemungkinan kedua adalah pelaku sudah membuntuti korban sejak beranjak dari kediaman Yarmidal, tempat pelaksanaan prosesi ijab kabul yang dihadiri korban. \"Karena tidak ada kerusakan sama sekali di akses masuk rumah korban,\" tegas kasat. Dengan kondisi itu, Kasat mengungkapkan penyelidikan tidak hanya dilakukan dengan pendekatan barang bukti yang tertinggal di sekitar TKP saja. Pengembangan penyelidikan berdasarkan keterangan lain, seperti rekan korban, keluaga serta orang-orang dekat hingga nuansa motif asmara yang menjadi salah satu penajaman penyelidikan kepolisian pun terus dilakukan. Barang bukti motor korban yang ditemukan di wilayah Kota Bengkulu dan dilaporkan ke Polsek Muara Bangkahulu pun menjadi salah satu jalan masuk polisi, meski dengan sekelumit petunjuk. \"Jika diperlukan kita pun akan membuka koordinasi lintas sektor,\" terangnya. Terpisah, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) BU, Dr Haryadi, MM, M.Si saat dibincangi wartawan terkait kemungkinan opsi membongkar identitas pelaku melalui sidik jari, menegaskan pihaknya siap kapan pun bilamana diperlukan oleh kepolisian untuk memberikan keterangan teknis terkait sidik jari, berdasarkan sistem data tunggal kependudukan saat ini. \"Jika diperlukan dan untuk membantu penyelidikan, tentu sebagai warga negara yang baik dan secara kelembagaan kita siap mendukung,\" tukasnya. (bep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: