Indikasi Korupsi Proyek Irigasi, Jaksa Ogah Umbar Data

Indikasi Korupsi Proyek Irigasi, Jaksa Ogah Umbar Data

ARGA MAKMUR RU - Dugaan masalah dalam pembangunan irigasi di Desa Aur Gading Kecamatan Kerkap, Bengkulu Utara (BU), kegiatan Tahun Anggaran (TA) 2016 dengan nilai proyek di atas Rp 1 miliar, masih terus diusut jaksa. Meski begitu, indikasi proyek tak tuntas yang sudah memancing tim jaksa turun ke lokasi pembangunan siring itu, relatif masih belum bisa diumbar perkembangannya kepada media. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Arga Makmur, Fatkhuri, SH melalui Kasi Intel, Palman Butar Butar, SH, saat dikonfirmasi RU tidak menampik pihaknya masih terus mengusut dugaan kekurangan volume proyek, yang sudah menuai keluhan dan protes dari masyarakat setempat itu. Mangkraknya proyek itu pun menyebabkan pendistribusian air pertanian di wilayah itu tertanggu. \"Saat ini masih lanjut,\" kata Palman. Disinggung perkembangan Pengumpulan Bahan dan Keterangan (Pulbaket) paket proyek yang informasinya dari Dinas PU Provinsi Bengkulu itu? Palman menegaskan belum bisa menyampaikan perkembangan pengusutan dugaan korupsi yang tengah dilakukan pihaknya. Ini karena, lanjut dia, proses yang tengah dilakukan saat ini masih belum mengarah pada penyelidikan (peningkatan status,red), melainkan masih dalam tahapan pulbaket. \"Ya silakan aja kalau ada data atau perkembangan di lapangan. Tapi kalau perkembangan pengusutan, belum bisa saya sampaikan saat ini karena masih proses,\" terangnya. Sekadar informasi, pengusutan penggunaan dana pembangunan jaringan irigasi, menjadi salah satu sorotan masyarakat. Ini karena pembangunan irigasi itu patut diduga tidak dilaksanakan sesuai dengan perencanaan awal. Jauh sebelum mengarah ke permasalahan, hasil penelusuran, pembangunan irigasi yang dananya bersumber dari APBD Provinsi Bengkulu 2016 itu, sempat berganti kontraktor pada pertengahan tahun 2016. Hanya saja, pemdes sendiri masih belum mengetahui alasan persis, lantaran dalam proses pengerjaan proyek itu sama sekali tidak melibatkan pemerintah desa. Tak hanya itu saja, meski pergantian kontraktor baru, pembangunan fisik irigasi tetap tak kunjung rampung. (bep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: