Warga Ancam Turunkan Baliho ‘Kampung Sejahtera’

Warga Ancam Turunkan Baliho ‘Kampung Sejahtera’

MUKOMUKO RU - Warga Pantai Indah Mukomuko (PIM) Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko, mengancam akan menurunkan baliho besar bertuliskan ‘Kampung Sejahtera’ yang terpampang di pintu masuk kampung PIM. Aksi itu merupakan bagian dari kekecewaan warga kepada Pemerintah daerah. Pasalnya, baliho yang dipasang pemerintah daerah sejak beberapa tahun lalu, untuk menjadikan PIM menjadi kampung percontohan, nyatanya hanya isapan jempol belaka. Kampung PIM masih kampung kumuh, akibat tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah daerah. Jalan buruk, parit mampet, dan MCK macet, hingga sekarang masih menjadi pemandangan menarik bagi setiap mata yang melihatnya. Tak heran, warga luar daerah yang masuk ke kampung PIM hanya bisa menggelengkan kepala dan berkata di daerah kota masih terdapat kampung kumuh. “Ungkapan itu sering saya dengar lewat telinga saya sendiri. Setiap orang yang masuk ke Kampung PIM pasti berkata, kampung ini sangat kumuh. Padahal di pintu masuk kampung PIM, terdapat tulisan Kampung Sejahtera. Inilah yang membuat warga kesal, dan mengancam akan menurunkan baliho yang tidak ada artinya sama sekali itu,” ketus tokoh pemuda kampung PIM, Yuliasman Sidi. Menurutnya, jika pemerintah serius untuk membenahi kampung PIM, tentu dapat saja dilakukan. Hanya saja, lanjut Yuliasman, pemerintah tidak ada niat untuk membenahi PIM menjadi Kampung Sejahtera sesuai slogan yang dipasang. “Kalau mau, kami kira mereka sangat bisa melakukannya. Misal Dinas PU memperbaiki jalan dan parit menuju Kampung PIM. Dinas Pendidikan memperbaiki sekolah yang ada di dalam Kampung PIM. Dan dikoordinir bupati instansi terkait lainnya melakukan pembenahan, untuk merubah kampung kumuh menjadi kampung sejahtera,” bebernya. Terpisah, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Mukomuko, Seri Utami, S.Pd mengatakan, program kampung sejahtera di PIM, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati bersama OPD yang terkait. Sebab untuk mewujudkan kampung sejahtera, tidak dapat dilakukan oleh dinasnya saja yang notabene hanya melakukan upaya suksesi program keluarga berencana (KB). “Namun semua stake holder memiliki tanggung jawab yang sama untuk merubah kampung kumuh menjadi kampung sejahtera sesuai logo di baliho itu. Baik Dinas PU, Perindag, Pendidikan, Sosial, dan dinas yang lainnya,” bebernya. (rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: