Pelatihan Desa “Disorot”, Kades dan Istri Diperiksa

Pelatihan Desa “Disorot”, Kades dan Istri Diperiksa

ARGA MAKMUR RU - Kegiatan anggaran pelatihan yang dilakukan di desa, kini tengah disorot. Pasalnya, dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan auditor pemerintah, item kegiatan anggaran dari dana desa ini, rentan disalahgunakan. Hal ini sebagaimana hasil temuan atas pemeriksaan yang tengah dilakukan oleh Inspektorat Daerah (Ipda) Bengkulu Utara (BU) terhadap dana desa Lubuk Tanjung Kecamatan Air Napal tahun anggaran 2015 dan 2016, terdapat indikasi laporan fiktif. Pos anggaran pelatihan yang dianggarkan selama 8 kali, indikasinya hanya dilakukan 2 kali. \"Kita masih memeriksa beberapa perangkat desa dan mantan perangkat desa di desa itu (Lubuk Tanjung,red). Dari 8 kegiatan yang dianggarkan, indikasinya hanya dilakukan 2 kali,\" beber Inspektur Pembantu (Irban) II, Bukhari Muslim, kepada RU, kemarin. Pemeriksaan intens yang saat ini tengah dilakukan oleh inspektorat terhadap dana desa Lubuk Tanjung yang tahun lalu berjumlah Rp 800-an juta lebih, akan menjadi bahan keterangan dalam pengusutan dana desa yang tengah dilakukan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Arga Makmur yang saat ini sudah mendapatkan potensi kerugian negara dalam pengelolaan dana desa. Selain akan mengusut penggunaan dana 2 tahun terakhir, pemeriksaan pun akan berlanjut dengan realisasi pembayaran pajak yang lagi-lagi indikasinya tidak dibayarkan selama tahun 2015 dan 2016. \"Kita menjadwalkan akan segera melakukan pengecekan lapangan. Tak hanya itu saja, kita pun akan memeriksa konsultan pelaksanaan dalam salah satu proyek dana desa juga yang saat ini tengah berada di luar daerah,\" bebernya.

  • Hari Ini Kades dan Istri Diperiksa
SEMENTARA ITU, ancaman tidak mendapatkan dana desa tahap pertama di Desa Lubuk Tanjung tampaknya akan semakin memberatkan kerja yang semakin dikejar waktu. Inspektorat sudah menjadwalkan akan memeriksa SU yang tidak lain Kepala Desa Lubuk Tanjung dan istrinya yang ternyata diangkat menjadi bendahara desa. Pemeriksaan keduanya dijadwalkan akan dilakukan hari ini dan hasil pemeriksaannya pun akan dikonfrontir dengan hasil keterangan para perangkat yang sudah lebih dulu diperiksa oleh auditor daerah. \"Besok (hari ini,red) rencananya akan kita periksa kades dan bendaraha desa (istri kades,red),\" akunya. Penyidik mengaku selain akan meminta keterangan perihal penggunaan konsultan dan kontraktor dari Kota Bengkulu terhadap salah satu proyek desa. Juga tidak menampik akan meminta klarifikasi seputar indikasi laporan fiktif dalam anggaran sewa alat berat di tahun anggaran 2016 yang indikasinya hanya menggunakan fasilitas alat berat milik perusahaan perkebunan. Maklum, dalam salah satu rapat kerja di kabupaten, perusahaan sawit yang berdekatan dengan desa itu mengaku pernah meminjamkan alat berat pada kegiatan desa dan ditegaskan lagi bahwa alat berat itu dipinjamkan, bukan disewakan. \"Kita akan memeriksa semuanya dan hasilnya nanti akan diserahkan lagi kepada penyidik jaksa. Karena pemeriksaan yang dilakukan saat ini, juga terus berkoordinasi dengan penyidik dari Kejari Arga Makmur, sehingga nanti mendapatkan anggaran potensi kerugian negara yang lebih komprehensif. Makanya kita periksa seluruh kegiatan anggaran,\" tukasnya. (bep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: