Anak Sering Tantrum? Mungkin Hal Sepele Ini yang Sering Diabaikan Orang Tua

Anak Sering Tantrum? Mungkin Hal Sepele Ini yang Sering Diabaikan Orang Tua

Anak Sering Tantrum? Mungkin Hal Sepele Ini yang Sering Diabaikan Orang Tua--

RADARUTARA.IDTantrum berupa teriakan, tangisan, bahkan aksi berguling di lantai adalah salah satu momen yang paling menantang dalam perjalanan menjadi orang tua.

Tidak sedikit orang tua yang merasa frustasi, malu, atau bahkan marah saat anaknya menunjukkan perilaku ini di rumah atau di tempat umum.

Sayangnya, banyak yang langsung menilai bahwa anak “nakal” atau “tidak tahu aturan”, tanpa menyadari bahwa tantrum seringkali bukan soal kenakalan, melainkan soal kebutuhan emosional yang belum terpenuhi.

Faktanya, tantrum adalah cara anak kecil mengungkapkan perasaan ketika mereka belum mampu mengartikulasikannya dengan kata-kata.

Saat anak merasa lelah, lapar, kesal, bingung, atau bahkan hanya ingin diperhatikan, mereka mungkin meluapkannya lewat tangisan dan amukan.

Masalahnya, kebutuhan emosional ini sering tidak terlihat secara kasat mata, dan justru dianggap sebagai perilaku buruk.

Salah satu penyebab utama yang kerap tidak disadari adalah kurangnya waktu berkualitas dengan orang tua.

Di tengah kesibukan pekerjaan, aktivitas rumah tangga, dan distraksi gadget, banyak orang tua secara fisik hadir di rumah, tapi secara emosional "tidak hadir".

Anak-anak sangat peka terhadap hal ini. Mereka tidak hanya butuh orang tuanya duduk di dekat mereka, tapi butuh merasa benar-benar dilihat, didengar, dan dipahami.

Studi menunjukkan bahwa perhatian penuh dari orang tua, meski hanya dalam waktu singkat, dapat membuat perbedaan besar dalam perkembangan emosional anak.

Bahkan, hanya dengan 15 menit waktu berkualitas setiap hari, anak-anak bisa merasa lebih aman, lebih dicintai, dan lebih tenang.

Waktu berkualitas ini tidak harus rumit. Matikan sejenak notifikasi dari ponsel. Tatap mata anak ketika mereka bercerita.

Dengarkan dengan penuh empati, tanpa menyela atau menghakimi. Peluk mereka, tanyakan perasaannya hari ini, atau bermain bersama tanpa distraksi.

Tindakan-tindakan kecil ini memberi pesan kuat: “Aku hadir sepenuhnya untukmu.”

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: