LEBONG - Penjabat (Pj) Kepala Desa Tik Kuto, Bustami mengambil langkah positif dalam pelestarian budaya lokal dengan menggelar kegiatan belajar seni Tari Kejai bagi anak-anak dan remaja di desa tersebut. Kegiatan ini diadakan seminggu sekali sebagai upaya mengenalkan dan melestarikan seni budaya Rejang sejak usia dini.
Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Tik Kuto dan diikuti puluhan anak-anak serta remaja yang antusias mempelajari gerakan tari Kejai, sebagai salah satu warisan budaya khas Rejang.
Menggandeng pelatih tari lokal, Riri Agustin, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap seni tradisional yang mulai jarang ditemui di tengah arus budaya modern.
Menurut Pj Kades Tik Kuto, Bustami mengatakan inisiatif ini merupakan bagian dari program pembinaan generasi muda sekaligus pelestarian budaya daerah.
“Kami ingin anak-anak dan remaja di desa ini bangga dengan budaya sendiri. Tari Kejai bukan hanya seni, tetapi identitas kita sebagai masyarakat Rejang,” ujarnya.
Sementara itu pemilik Sanggar Seni Dayang Rengginang, Riri Agustin, mengatakan sangat mengapresiasi inisiatif Pj Kades Tik Kuto yang peduli dengan seni budaya Rejang.
Riri yang juga lulusan Universitas Negeri Padang (UNP) ini mengaku sangat mencintai seni budaya Rejang. Sebab itu, langkah Pj Kades Tik Kuto menurutnya merupakan langkah yang baik dalam menjaga budaya Rejang.
“Jujur saja, saat ini anak-anak yang mengerti tarian budaya Rejang terus berkurang. Maka, maka memang perlu dan sudah seharusnya kita sebagai orang Rejang mencari cara untuk menjaga budaya kebanggaan kita ini,” lanjut Riri yang saat ini melanjutkan studi S2 di UNP ini.
Program ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Banyak orang tua merasa senang karena anak-anak mereka bisa mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat dan membangun karakter. Adanya kegiatan ini, Pemerintah Desa Tik Kuto berharap seni tari Kejai akan terus hidup dan diwariskan dari generasi ke generasi.