RADARUTARA.ID- Di dunia digital yang terus berkembang, dua istilah yang sering kita dengar adalah "afiliator" dan "influencer."
Kedua peran ini menjadi sangat penting dalam dunia pemasaran online, namun banyak orang yang masih bingung mengenai perbedaan antara keduanya.
Meskipun keduanya berperan dalam memengaruhi keputusan konsumen, cara dan tujuan mereka dalam memanfaatkan kekuatan audiens sangat berbeda.
Belakangan, afiliator malah semakin populer, terutama di kalangan pelaku bisnis dan pemasar digital.
Lalu, apa sebenarnya perbedaan antara afiliator dan influencer? Berikut penjelasannya.
Influencer adalah seseorang yang memiliki pengaruh atau otoritas di media sosial dan dapat memengaruhi opini serta perilaku audiensnya.
Biasanya, influencer memiliki banyak pengikut di platform-platform seperti Instagram, YouTube, TikTok, atau Twitter.
Mereka sering kali berbagi konten yang relevan dengan audiens mereka, seperti review produk, pengalaman pribadi, gaya hidup, atau bahkan opini politik.
Dalam kebanyakan kasus, influencer memperoleh penghasilan dari endorsement atau kerja sama dengan merek-merek yang ingin menjangkau audiens mereka.
Influencer memiliki pengikut yang besar dan loyal, dan mereka sering kali dianggap sebagai figur yang dapat dipercaya oleh audiensnya.
Oleh karena itu, merek yang bekerja sama dengan influencer berharap dapat memanfaatkan kredibilitas mereka untuk mempromosikan produk atau layanan mereka.
Afiliator atau affiliate marketer adalah individu yang mempromosikan produk atau layanan orang lain dengan cara yang lebih berbasis pada hasil.
Berbeda dengan influencer yang biasanya dibayar berdasarkan endorsement atau pengaruh langsung mereka, afiliator mendapatkan komisi berdasarkan penjualan atau tindakan tertentu yang dilakukan melalui link atau kode afiliasi yang mereka bagikan.
Artinya, afiliator akan mendapatkan imbalan jika seseorang membeli produk atau layanan melalui link yang mereka bagikan.
Afiliator umumnya lebih fokus pada pemasaran berbasis kinerja.