RADARUTARA.ID- Tren diet mentimun kembali mencuat setelah kisah sukses Nozaki Hiromitsu, seorang koki dari Jepang, yang berhasil menurunkan berat badan sebanyak 11 kilogram dalam waktu dua bulan.
Meski terdengar menjanjikan, para ahli gizi menyarankan untuk berhati-hati dalam menerapkan metode diet ini.
Metode diet yang dipopulerkan Nozaki tergolong sederhana dengan dua aturan utama: mengonsumsi mentimun sebelum makan dan mengunyah setiap gigitan mentimun sebanyak 20 kali.
Nozaki, yang tinggal di Fukushima daerah penghasil mentimun berkualitas mengintegrasikan sayuran ini ke dalam pola makannya secara ekstensif, bahkan menggantikan sarapan dan makan malam dengan mentimun.
Namun, dr. Oki Yonatan Oentiono, SpGK, PNS, seorang spesialis gizi klinis dari Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta Selatan, memberikan pandangan profesional yang lebih berimbang.
Meskipun mentimun dikenal kaya akan serat dan vitamin, beliau menekankan pentingnya mempertahankan asupan nutrisi seimbang dalam diet sehari-hari.
Menurut dr. Oki, diet mentimun sebaiknya diterapkan sebagai bagian dari pola makan seimbang, bukan sebagai pengganti makanan utama.
Beliau menyarankan penggunaan mentimun sebagai makanan selingan antara waktu makan, misalnya dua jam setelah sarapan dengan porsi kecil.
Strategi ini dapat membantu mengendalikan nafsu makan sehingga porsi makan siang bisa dikurangi secara alami.
Para ahli gizi memperingatkan bahwa diet yang hanya mengandalkan mentimun dapat membawa risiko kesehatan serius.
Meskipun penurunan berat badan mungkin terjadi dengan cepat, pendekatan ini tidak berkelanjutan dan dapat menyebabkan efek yoyo di mana berat badan akan kembali naik dengan cepat setelah diet dihentikan.
Mentimun memang memiliki kandungan kalori yang sangat rendah, namun tubuh tetap membutuhkan nutrisi lengkap termasuk karbohidrat, protein, dan lemak untuk fungsi optimal.
Pengurangan drastis asupan kalori dengan hanya mengonsumsi mentimun dapat mengganggu metabolisme tubuh dan berpotensi menyebabkan defisiensi nutrisi.
Untuk hasil yang lebih sehat dan berkelanjutan, para ahli merekomendasikan:
1. Menggunakan mentimun sebagai pelengkap diet seimbang, bukan pengganti makanan utama