Uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, tabungan masa depan, atau pendidikan anak, malah dihabiskan untuk berjudi.
Dalam banyak kasus, kerugian finansial ini menyebabkan pasangan terlibat dalam pertengkaran, ketegangan, dan kecemasan yang berkelanjutan.
Bahkan, beberapa pasangan yang bercerai karena judi online melaporkan bahwa masalah keuangan adalah salah satu faktor utama yang mendorong keputusan perceraian mereka.
Selain itu, perjudian online juga memicu masalah keuangan yang lebih rumit, seperti utang yang menumpuk.
Pasangan yang terjebak dalam utang karena judi mungkin merasa terjebak dalam lingkaran setan, di mana mereka merasa tidak ada jalan keluar.
Hal ini dapat menciptakan ketegangan yang semakin memperburuk hubungan.
Kecanduan judi online tidak hanya berdampak pada kondisi finansial pasangan, tetapi juga berimbas pada kesehatan mental. Banyak individu yang terjerat judi online mengalami kecemasan, depresi, dan gangguan tidur.
Beberapa dari mereka bahkan mengisolasi diri, menghindari pertemuan sosial dan keluarga untuk menyembunyikan kebiasaan berjudi mereka.
Ketika masalah mental ini tidak ditangani, hubungan pernikahan menjadi semakin rapuh, dan perceraian sering kali menjadi solusi yang dipilih.
Kesehatan mental pasangan yang bukan penjudi juga bisa terpengaruh.
Stres dan ketidakpastian mengenai masa depan finansial, serta ketidakmampuan untuk mengatasi masalah dengan pasangan yang kecanduan judi, dapat menurunkan kesejahteraan emosional pasangan yang sehat.
Hal ini berpotensi mengarah pada keputusan drastis untuk berpisah.
Dengan meningkatnya prevalensi judi online dan dampaknya terhadap hubungan pernikahan, semakin banyak pasangan yang mencari bantuan profesional.
Banyak konselor pernikahan kini mengakui bahwa kecanduan judi merupakan masalah serius yang harus segera ditangani.
Dukungan emosional dan terapi pasangan dapat membantu pasangan yang menghadapi masalah judi untuk memperbaiki komunikasi mereka dan menemukan solusi sebelum keputusan perceraian diambil.
Pemerintah dan lembaga terkait juga mulai meningkatkan kesadaran tentang bahaya judi online, dengan memperkenalkan kebijakan yang lebih ketat terkait regulasi dan perlindungan konsumen.