RADARUTARA.ID- Infuse whitening, atau suntik putih, adalah prosedur kecantikan yang semakin populer untuk mencerahkan kulit dan mengurangi hiperpigmentasi.
Berbeda dengan metode pemutihan kulit lainnya, infuse whitening menggunakan teknik infus untuk menyuntikkan bahan-bahan pemutih langsung ke dalam lapisan kulit.
Meskipun prosedur ini dapat memberikan hasil yang diinginkan dalam hal mencerahkan kulit dengan cepat, namun ada risiko kesehatan yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah potensi kerusakan ginjal.
Di bawah ini adalah beberapa efek samping dari infuse whitening atau suntik putih.
BACA JUGA:Ternyata Orang Dewasa Dilarang Pake Bedak Bayi di Wajah, Ini Penjelasannya!
BACA JUGA:Manfaat Cuka Apel untuk Menghilangkan Flek Hitam di Wajah
Apa Itu Infuse Whitening?
Infuse whitening adalah teknik perawatan kulit di mana bahan-bahan pemutih kulit, seperti vitamin C, glutathione, atau bahan aktif lainnya, disuntikkan ke dalam kulit melalui infus atau injeksi.
Prosedur ini dirancang untuk mencerahkan kulit secara efektif. Bahan-bahan pemutih yang digunakan dapat membantu mengurangi produksi melanin, yang menyebabkan warna kulit tidak merata.
Infuse whitening biasanya dilakukan di klinik kecantikan atau oleh profesional medis yang berlisensi.
Meskipun infuse whitening dapat memberikan hasil yang diinginkan, ada beberapa efek samping yang perlu diperhatikan:
BACA JUGA:7 Manfaat Es Batu untuk Wajah, Salah Satunya Bisa Mengencangkan Kulit Secara Alami
BACA JUGA:Miliki Wajah Glowing dalam 7 Hari dengan Detox Juice, Plus Bonus Langsing
Jika prosedur tidak dilakukan dengan higienis, ada risiko infeksi di area suntikan. Penting untuk memastikan bahwa prosedur dilakukan di tempat yang bersih dan oleh profesional berpengalaman.
Setelah melakukan infus whitening, terkadang kulit juga dapat mengalami kemerahan atau pembengkakan. Namun biasanya hilang dalam beberapa jam hingga beberapa hari.