Jelang Idul Adha, Harga Komoditi Pangan Mulai Beranjak Naik, Masyarakat Gigit Jari

Selasa 28-05-2024,10:50 WIB
Reporter : Rendi Bintara Yudha
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID- Menjelang Lebaran Idul Adha 1445 H, beberapa komoditi pangan di Kota Bengkulu mulai menunjukkan kenaikan harga, bahkan dua kali lipat dari harga normal. Dan tentu saja ini menjadi keluhan banyak masyarakat, apalagi Idul Adha memang identik dengan momentum masak-masak daging kurban dan biasanya membutuhkan banyak bumbu dapur.

Jaka seorang pedagang sayuran Di Kota Bengkulu Menyampaikan bahwa, kenaikkan harga ini lantaran stok barang yang sering sekali kosong, sehingga pilihan menaikan harga terpaksa harus mereka ambil.

"Stok sayuran juga sering kosong, oleh sebab itu harganya menjadi melambung tinggi dan kondisi ini terjadi merata di hampir semua wilayah," ungkapnya.

Dijelaskannya pula, harga cabai merah saat ini mencapai Rp55 ribu per kilogram yang sebelumnya Rp50 ribu per kilogram, terong ungu yang sebelumnya Rp8 ribu per kilogram menjadi Rp15 ribu per kilogram, belum lagi jenis sayuran lainnya yang juga ikut naik harga.

"Ya kenaikan cukup signifikan antara Rp 5 ribu hingga Rp 10 Ribu," ungkapnya.

BACA JUGA:Ini Daftar Daerah yang Akan Alami Puncak Kemarau Diatas Normal dan Dibawah Normal pada Juli dan Agustus

Dikatakannya pula, kenaikan juga terjadi pada daging ayam potong di Kota Bengkulu juga mengalami kenaikan yang sebelumnya Rp36 ribu per kilogram menjadi Rp42 ribu per kilogram.

"Akibatnya jumlah pembeli menjadi menurun, konsumen juga sangat mengeluhkan akibat adanya kenaikan harga ini," ucapnya.

Dengan naiknya sejumlah harga pangan tersebut, para pedagang memprediksi mendekati Idul Adha harga sayuran dan daging ayam potong akan kembali mengalami kenaikan.

Sementara itu, untuk harga telur ayam ras di sejumlah pasar tradisional di Kota Bengkulu juga mengalami kenaikan yaitu mencapai Rp60 ribu per karpet yang sebelumnya Rp35 ribu per karpet.

Naiknya harga telur ayam ras di Kota Bengkulu disebabkan karena keterbatasan stok akibat terlambat nya pengiriman dari daerah penghasil.

Untuk ketersediaan stok telur di Kota Bengkulu dibantu suplai dari Provinsi Sumatera Barat, namun saat ini pengiriman stok membutuhkan waktu sehingga terjadi keterlambatan.*

Kategori :