RADARUTARA.ID- Penyakit memang menjadi ujian dari Allah SWT. Sakit sering kali mendatangkan hikmah, diantaranya mengajarkan kita rasa syukur atas nikmat sehat, mampu beraktivitas dan beribadah dengan lancar, tidak masalah dengan makanan dan minuman, hingga sakit bisa menjadi penggugur dosa.
Seperti yang tercantum dalam Hadis Riwayat Bukhori dan Muslim:
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa- dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya." (HR.Bukhari no 5660 dan muslim no 2571).
Selain membaca doa yang diajarkan Nabi Ayub AS, ada beberapa amalan yang dapat kita tidur ketika sedang sakit seperti yang diajarkan oleh Nabi Ayub AS. Berikut amalannya:
BACA JUGA:Jemaah Haji Indonesia Mulai Memasuki Kota Mekkah, Ini Rinciannya
1. Selalu berprasangka baik kepada Allah Swt
Salah satu aspek paling penting dalam keimanan serta menjadi amalan yang dikerjakan oleh Nabi Ayub AS ketika sedang sakit yaitu senantiasa berprasangka baik kepada Allah SWT.
Hal ini menggambarkan diri kita yang yakin atas apa yang terjadi pada diri kita, terutama penyakit yang kita derita, memiliki hikmah serta kebaikan di baliknya. Yakin kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.
2. Selalu bersabar
Umat muslim diajarkan untuk senantiasa bersabar terhadap takdir yang kurang disenangi atau kejadian yang buruk. Hal ini menjadi sikap tawakal kita kepada Allah SWT.
Seperti yang dilakukan oleh Nabi Ayub AS yang selalu bersabar terhadap 3 ujian hidup yang menimpanya, yaitu jatuh miskin, kematian para anak dan keluarganya, hingga penyakit kulit yang dideritanya sampai 18 tahun lamanya.
Nabi Ayub AS senantiasa bersabar dengan kondisinya dan tak pernah mengeluh kepada Allah SWT.
BACA JUGA:UU Cipta Kerja Resmi Disahkan, Karyawan Swasta yang di PHK Akan Mendapat 2 Hak Ini
3. Selalu memposisikan diri antara rasa takut dan harap
Nabi Ayub AS memposisikan dirinya di antara rasa takut dan harapan kepada Allah SWT. Beliau takut apa yang terjadi pada dirinya akibat dosa yang diperbuat sehingga mendapat hukuman dari Allah SWT. Hal ini menjadikannya bertaubat dan berharap dalam memohon rahmat, ampunan, hingga kebaikan kepada Allah SWT.