4 Malaikat yang Datangi Manusia Jelang Ajal dan Kerap Memberikan Pesan yang Tak Disadari oleh Orang Tersebut

Senin 06-05-2024,16:14 WIB
Reporter : Lia Junita
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID- Kematian merupakan suatu perkara yang telah pasti yang akan mendatangi setiap manusia dan makhluk yang bernyawa, tidak ada satupun diantara mereka yang mampu menghindari dari yang namanya kematian meskipun bersembunyi di balik lemari besi sekalipun. Sebab di dalam Alquran surah Ali Imran ayat 185 Allah SWT berfirman yang mana berbunyi:

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

Artinya: Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.

Menjelang kematian manusia dan dicabutnya roh dari tubuh akan ada empat malaikat yang mendatangi dan mencabut nyawa. Datangnya malaikat pencabut nyawa ini dijelaskan di dalam kitab yang berjudul Ad-Durrah al-Fakhirah fi Kasyf 'Ulum al-Akhirah yang ditulis oleh Imam Al Ghazali.

Imam al-Ghazali menceritakan hal ini saat menjelaskan keluarnya roh dari badan. Sang Hujjatul Islam menyebut, apabila seseorang mendekati kematiannya--kematian duniawi--maka empat malaikat akan mendatanginya. Keempat malaikat itu mencabut nyawa dengan cara yang berbeda.

BACA JUGA:Serunya Tradisi Suku Lembak Saat Merayakan Lebaran, Penuh Makna dan Masih Terjaga

Dijelaskan bahwasanya keempat malaikat tersebut mencabut nyawa manusia dari keempat sisi, di mana malaikat pertama akan mencabut nyawa dari kaki kanannya dan malaikat kedua mencabut nyawa dari kaki kirinya malaikat ketiga mencabut nyawa dari tangan kanannya dan malaikat keempat mencabut nyawa dari tangan kirinya, selain itu ada juga pendapat dari ulama lainnya yang menyebut bahwasanya tempat malaikat tersebut merupakan malaikat yang akan membantu malaikat Izrail mencabut nyawa manusia. 

Imam al-Ghazali menjelaskan, terkadang si mayat juga akan diperlihatkan keadaan alam malakut sebelum ia sekarat. Para malaikat itu memeriksa hakikat amalan si fulan berdasarkan apa yang telah mereka awasi dari alam mereka.

Dalam mencabut nyawa malaikat memiliki perbedaan antara mencabut nyawa orang yang beriman dan orang yang fakir atau durhaka kepada Allah SWT. Di mana malaikat akan mencabut nyawa orang yang durhaka dengan begitu menyakitkan layaknya besi panas yang dilekatkan pada kain basah. Sedangkan kepada orang-orang yang beriman akan diperlakukan dengan begitu lembut dan halus sehingga orang yang merasakan kematian tersebut tidak begitu menyakitkan. 

Dikatakan dalam kitab At-Tadzkirah karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi yang diterjemahkan Anshori Umar Sitanggal, dijelaskan bahwasanya ketika mencabut nyawa seorang mukmin malaikat akan menampilkan sosok wajah yang rupawan dan teduh, berpakaian indah memiliki aroma yang harum serta berpenampilan sangat menarik sehingga orang yang menempati sakaratul maut tersebut tidak merasakan ketakutan.

BACA JUGA:Jangan Sampai Termakan Emosi, Segera Bacakan Doa Ini Ketika Marah

Namun sebaliknya apabila mencabut nyawa seseorang yang durhaka kepada Allah SWT maka ia akan menampilkan sosok yang menyeramkan, sehingga orang yang merasakan sakaratul maut tersebut amatlah ketakutan. Mengenai gambaran malaikat yang mencabut nyawa seseorang disebutkan di dalam sebuah riwayat dari Ibnu Abbas RA, dalam riwayat tersebut dijelaskan bahwasanya nabi Ibrahim pernah meminta malaikat maut untuk memperlihatkan bentuk dan rupa wajahnya ketika mencabut nyawa orang mukmin dan orang kafir. 

Dalam sebuah sabdanya Rasulullah SAW menyebut tentang sakitnya sakaratul maut yang mana berbunyi:  Sakaratul maut itu lebih perih daripada 300 tebasan pedang. Karenanya, ketika itu tubuhnya mengeluarkan keringat, matanya mendelik, hidungnya membengkak, tulang rusuknya terangkat, napasnya meninggi, dan warna kulitnya menguning (pucat)."

Ketika nyawa seseorang sampai di dada, lidahnya menjadi kelu untuk berbicara. Sehingga tidak ada orang yang dapat berbicara ketika nyawanya berada di dalam dadanya.

Menurut Imam al-Ghazali dalam kitabnya, ini disebabkan karena dua hal. Pertama, karena perkara itu sangat dahsyat sehingga dadanya terasa sempit. Kedua, karena getaran suara yang muncul karena panas yang bersifat insting telah hilang. Hal ini membuat orang yang sakaratul maut berada dalam dua keadaan, panas dan dingin.*

Kategori :