RADARUTARA.ID- Seorang laki-laki yang sholeh dapat dilihat dari perilaku dan tindakannya sehari-hari, mereka mengetahui apa yang sebaiknya mereka lakukan dan apa yang seharusnya mereka tinggalkan.
Dijelaskan oleh Imam Al Ghazali dalam sebuah kitab yang berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 442) menjelaskan tentang sebelas adab laki-laki terhadap dirinya sendiri sebagai berikut:
آداب الرجل في نفسه: لزوم الجمعة والجماعة، ونظافة الملبس، وإدامة السواك، ولا يلبس المشهور ولا المحقور، ولا يطيل ثيابه تكبرًا، ولا يقصرها متمسكنًا، ولا يكثر التلفت في مشيته، ولا ينظر إلى غير حرمته، ولا يبصق في حال محادثت، ولا يكثر قعود على باب داره مع جيرانه، ولا يكثر لإخوانه الحديث عن زوجته وما في بيته.Artinya: Adab suami terhadapa dirinya sendiri, yakni: senantiasa melaksanakan shalat Jumat dan shalat berjamaah, senantiasa berpakaian bersih, tidak lupa bersiwak atau gosok gigi, menghindari mengenakan pakaian mewah atau sebaliknya hina, tidak memanjangkan pakaian karena bermaksud sombong, tidak memendekkan pakaian karena bakhil, tidak banyak menengok kesana kemari, tidak memandang kepada perempuan kecuali istrinya, tidak meludah ketika sedang berbicara, menghindari duduk-duduk di depan rumah bersama para tetangga, tidak membicarakan perihal istri dan rahasia rumah tangganya kepada teman.
1. Senantiasa melaksanakan shalat Jumat dan shalat berjamaah.
Setiap laki-laki yang memenuhi syarat-syarat tertentu sebagaimana diatur dalam fiqih, wajib menunaikan shalat Jumat. Dengan kata lain, secara hukum laki-laki harus melaksanakan shalat Jumat, bisa sebagai imam atau sebagai makmum.
Disamping itu, ia sebaiknya senantiasa shalat berjamaah untuk keseluruhan shalat lima waktu, baik di masjid ataupun di tempat lainnya. Hal ini tentu saja berbeda dengan perempuan yang memang tidak diwajibkan shalat Jumat.
2. Senantiasa berpakaian bersih.
Selalu berpakaian bersih dalam kehidupan sehari-hari merupakan akhlak yang baik bagi setiap laki-laki. Hal ini karena laki-laki sebagai pemimpin dalam keluarga menjadi contoh bagi seluruh anggota keluarganya. Dalam pergaulan di masyarakat, orang yang berpakaian bersih lebih mudah diterima dari pada yang senantiasa berpakaian kotor.
3. Selalu bersiwak/gosok gigi.
Membersihkan mulut dengan kayu siwak atau gosok gigi dianjurkan di dalam Islam. Hal ini tidak saja baik untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi, tetapi juga mencegah timbulnya bau mulut yang tak sedap. Jika dikaitkan dengan shalat, hukumnya sunnah dan bermanfaat untuk memperkecil potensi batalnya shalat akibat menelan sisa makanan secara sengaja.
4. Menghindari mengenakan pakaian mewah atau sebaliknya.
Jika tak bisa menata hati, mengenakan pakaian mewah tidak saja bisa menimbulkan riya’ pada diri pemakainya, tetapi juga memancing timbulnya rasa iri pada orang-orang yang melihatnya. Oleh karena itu seorang lelaki tidak perlu berpakaian mewah. Sebaliknya memakai pakaian yang terlalu sederhana juga tidak baik karena bisa mendorong orang lain menghinanya. Hal terbaik adalah pakaian yang sedang-sedang saja (moderat), yakni tidak mewah dan tidak pula terlalu sederhana.
5. Tidak memanjangkan pakaian karena bermaksud sombong.
Ukuran pakaian laki-laki, baik berupa celana, sarung, kemeja maupun lainnya, sebaiknya tidak kedodoran, misalnya terlalu longgar atau terlalu panjang. Pada saat harga sandang sangat mahal, tentu pakaian seperti itu mengesankan kesombongan. Di saat sekarang ketika harga sandang relatif murah, mengenakan pakaian seperti itu tetap tidak dianjurkan. Alasannya, bisa karena hal itu merupakan sikap berlebihan, dan apalagi jika di dalam hati terbesit niat yang tak baik, seperti pamer dan sombong.
6. Tidak memendekkan pakaian karena bakhil.