Mana yang Lebih Utama, Qurban Sapi tapi Patungan atau Kambing Sendirian? Ini Penjelasan Gus Baha

Senin 22-04-2024,17:10 WIB
Reporter : Sigit Haryanto
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID- Ibadah Qurban dilakukan saat Idul Adha dan hari Tasyrik 10-13 Dzulhijah. Apabila dihitung dari sekarang, maka kira-kira masih dua bulan lagi. 

Kendati relatif masih lama, namun masyarakat biasanya sudah sejak jauh-jauh mempersiapkannya. Misal, menentukan akan berqurban apa tahun ini, sapi, kambing, kerbau atau hewan lainnya sesuai syariat. 

Di Indonesia sendiri, ada dua jenis hewan qurban yang populer, yakni kambing (domba) dan sapi. Lazimnya sapi menjadi hewan qurban tujuh orang, baik satu keluarga atau tidak. 

Sapi dibeli dengan cara patungan, terkecuali bagi yang mampu membeli satu ekor sapi dan kemudian dihadiahkan kepada lainnya. Seringkali, antara satu yang iuran (patungan)

BACA JUGA:5 Menu Ransum Militer dari Berbagai Negara, Makanan Darurat Tentara di Medan Perang

Nah, pertanyaannya kemudian, apaboleh memilih, pilih qurban patungan sapi atau qurban sendirian seekor kambing? Lebih utama yang mana?

Terkait hal, ini Rais Syuriyah PBNU, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskannya dengan tuntas.

Gus Baha Pilih Qurban Kambing, Kenapa?

Gus Baha, ternyata lebih memilih kurban satu kambing untuk satu orang dibandingkan kurban sapi, tapi untuk tujuh orang.

"Menurut pendapat saya kayaknya memang kalau sama-sama, tujuh orang dengan satu sapi dibandingkan satu orang satu kambing, saya lebih ikut pendapat yang mengatakan lebih baik milih kambing," ujar Gus Baha saat berkesempatan ngobrol santai bersama Prof Quraisy Shihab di kanal Youtube Najwa Shihab, dikutip Sabtu 20 April 2024 via kanal Keislaman NU Online.

BACA JUGA:Rezeki Suami Istri Lancar Hanya dengan Hindari 4 Kebiasaan Buruk Ini

Menurut Gus Baha, pendapat yang disampaikannya itu merupakan pendapat mayoritas ulama. Hal tersebut termaktub di kitab-kitab klasik yang membahas tentang fiqih.

Selain itu, dalam sejarah kurban yang menceritakan tentang peristiwa kurban Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Allah mengganti Nabi Ismail dengan kambing, bukan hewan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kambing lebih dipilih Allah.

"Dalam kitab-kitab fiqih, memang kambing lebih utama dibandingkan sapi. Dalam banyak pendapat ulama. Alasannya lebih privat," terang Gus Baha.

Logika sederhana Gus Baha, jika kambing tidak lebih baik dari hewan lain, maka tentu Allah tidak mengganti Nabi Ismail dengan kambing ketika peristiwa kurban tersebut. Kurban seekor kambing untuk satu orang juga menandakan sikap ksatria. Tidak bergantung kepada yang lainnya.

Kategori :