RADARUTARA.ID- Seorang janda di NTB terpaksa gigit jari. Ini, terjadi karena uang mahar pernikahan senilai Rp 1,7 Miliar yang diterimanya mendadak berubah jadi daun kering. Janda yang menjadi korban penipuan, ini pun akhirnya buka suara tentang peristiwa pilu yang dialaminya tersebut.
Rosdiana, 38 tahun janda di Kabupaten Bima, NTB sempat dilamar dengan mahar Rp 1.7 Miliar ternyata uangnya daun kering. Janda yang tercatat sebagai warga Desa Ragu, Kecamatan Palibelo, itu mengaku menjadi korban hipnotis.
"Saya merasa dihipnotis. Soalnya selama 6 hari kenalan, semua saya ikuti dan turuti apapun permintaan dari orang ini," ungkapnya dilansir dari detikBali, Minggu 31 Maret 2024.
Diceritakan Rosdiana, awal mula ditipu terkait mahar tersebut. Awalnya ada seorang yang dikenalinya cukup lama bernama Afriuddin, warga Desa Ta'ala, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, menjodohkannya dengan seorang pria yang mengaku bernama Syamsurizal Bunga Raya, 60 tahun.
"Jadi Arifuddin alias Fu ini yang sudah saya kenal 8 tahun, menjodohkan saya dengan Syamsurizal," ujarnya.
BACA JUGA:Viral! Wanita dengan Satu Tubuh Dua Kepala Ini Nikahi Seorang Pria, Bagaimana Legalitasnya?
Janda tiga anak, ini mengaku awalnya sempat menolak. Alasannya, karena sosok Syamsurizal, dinilai sudah sangat tua. Bahkan, asal usulnya juga tidak jelas. Karena kadang mengaku sebagai warga Bima, kadang mengaku warga Dompu. Tapi belakangan, Rosdiana, menerima perjodohan itu.
"Arifuddin terus meyakinkan saya, bahwa sosok lelaki yang akan menikahi saya adalah kaya raya, banyak uang dan punya banyak mobil. Saya iyakan dan terima saja," katanya.
Setelah menerima perjodohan, Arifudin dan Syamsurizal, langsung datang ke rumahnya di Desa Ragi pada hari Senin 25 Maret 2024. Kabarnya, itu adalah pertemuan pertama keduanya. Tujuannya untuk membahas mahar hingga jadwal pernikahan yang disepakati akan dilaksanakan usai lebaran Idul Fitri.
"Mahar yang disepakati waktu itu, senilai Rp 1,7 miliar. Uangnya langsung dibawa saat pertemuan pakai tas dan dus mi instan," imbuhnya.
BACA JUGA:Sah! 57 PPPK Bengkulu Utara Formasi Tenaga Teknis Tahun 2023 Dilantik
Namun selang beberapa hari kemudian tepatnya pada Kamis 28 Maret 2024, kata Rosdiana, keduanya datang lagi dengan membawa koper dan tas yang berisi uang Rp 3,3 miliar. Uang, itu katanya untuk membangun rumah dan toko bangunan di kampung Rosdiana.
"Total uang yang dibawa ada Rp 5 miliar. Syamsurizal dan Arifuddin membawa uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ini di dalam koper dan tas ini menggunakan mobil," bebernya.
Spontan, Rosdiana, pun merasa percaya dengan jumlah yang tersebut. Karena sebelumnya yang itu sempat ditunjukan. Bahkan, ia sempat mengabadikan dengan kamera ponselnya. Hanya saja, tidak diperbolehkan untuk membuka semua isi koper, tas dan dua mie instan yang disebut-sebut berisi uang itu.
"Banyak yang saksikan uang ini ada dan asli. Tapi kami tidak disuruh untuk membuka semuanya, sebelum saya sah menjadi istri Syamsurizal," ujarnya.