Sebelum menyantapnya, pertimbangkan untuk membuka kurma terlebih dahulu. Pasalnya, kurma organik yang tidak diberi pestisida berpotensi menarik serangga, laba-laba, dan cacing, yang biasanya bersarang di bagian dalam buah. Biasanya, tanda kurma diserang hama adalah muncul bintik-bintik kecil berwarna coklat yang terlihat seperti debu gergaji di permukaannya.
Untuk menghindari supaya tak termakan, pastikan untuk membuka kurma terlebih dahulu sebelum benar-benar mengigitnya. Namun, hal ini tidak berarti bahwa seluruh kurma itu jelek. Anda bisa membuang kurma yang mengandung serangga saja. Selain itu, perlu diketahui bahwa kurma juga dapat menarik lalat buah dan hama lainnya jika tidak disimpan dengan benar di dalam rumah.
Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan tidak menyimpan kurma dalam wadah atau kantong terbuka pada suhu ruangan. Simpanlah kurma dalam wadah tertutup di dalam lemari es atau freezer.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Makanan Sahur yang Sehat untuk Menunjang Ibadah Puasa
4. Bagian luar kurma pecah-pecah dan bersisik
Umumnya, kurma segar dapat bertahan hingga enam bulan jika disimpan di lemari es dalam wadah tertutup dan tetap beku. Selain itu, Anda juga bisa menyimpan kurma kering di dapur selama enam bulan dan bisa membekukan buah kering ini hingga tiga tahun, dikutip dari Tasting Table.
Kurma dapat bertahan sangat lama saat dikeringkan karena berkurangnya air membuat kurma tidak mudah berjamur. Namun, sangat penting untuk mengenali kapan kurma Anda membusuk.
Jika Anda melihat bagian luarnya pecah-pecah dan bersisik, serta bagian dalamnya sangat kering (dengan serat berserabut), kemungkinan besar kurma Anda sudah melewati tanggal kedaluwarsanya.*