RADARUTARA.ID- Siapa sih yang tidak kenal dengan Indomie? Produk mie instan ternama, ini sudah menjadi sahabat bagi semua kalangan khusus di Indonesia, baik itu dari anak kos, anak rumahan sampai para orang kaya sekali pun.
Rasa Indomie yang khas, itu sangat cocok jadi pilihan utama saat lapar melanda. Bukan sekedar makanan, tapi Indomie juga sudah menjadi bagian dari fenomena budaya di Indonesia. Bahkan kehadiran Indomie, ini juga digemari oleh berbagai negara di belahan dunia karena varian rasanya yang unik dan membuat penasaran.
Mulai dari rasa klasiknya seperti mie goreng, soto sampai rasa kekinian seperti seblak hot jeletot dan hypeabis. Intinya, Indomie selalu memiliki varian baru untuk memanjakan lidah setiap penggemarnya.
BACA JUGA:APDESI Sujud Syukur, Revisi Undang-Undang Desa Diterima
Namun dari semua ke keistimewaan Indomie, ini ternyata ada cerita menarik dibelakangnya.
Diketahui, bahwa Indomie terbuat dari bahan-bahan berkualitas, diproduksi dengan teknologi modern dan higienis. Sehingga tidak heran apa bila Indomie sampai hari ini masih menjadi pilihan utama untuk mengisi perut yang kosong.
Selain, di Indonesia Indomie ternyata juga digemari oleh berbagai negara di dunia. Mulai dari Asia sampai Afrika. Indomie sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di berbagai daerah belahan dunia.
Fakta lainnya, Indomie bukan sekedar makanan. Tapi juga simbol budaya Indonesia yang sudah mendunia.
Ngomongin Indomie, ternyata ada sosok wanita yang berjasa dalam menciptakan rasa mie instan ini.
Sosok wanita, itu adalah Nunuk Nuraini, ia memang tak banyak dikenal banyak orang, karena ia memang jarang tampil di depan umum.
"Namun ia sempat muncul dalam peluncuran produk mie instan pada 30 Maret 2017 lalu, menjadi suatu kebanggaan beliau mampu menciptakan sesuatu yang benar-benar memberikan dampak yang begitu besar," ujar narator YouTube MAMI ZIO.
"Singkatnya Ibu Nunuk Nuraini hanya berkonsentrasi pada pembuatan bumbu mie, bukan pemilihan jenis mie atau pengawetan bahan karena sudah ada divisi tersendiri," imbuhnya.
BACA JUGA:Remajakan Sawit Rakyat, Pemkab Bengkulu Utara Siapkan 2.000 Hektare Kuota Replanting
Dijelaskan, bahwa Nunuk Nuraini, ini adalah seorang Insinyur jebolan Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran (UNPAD) di Bandung, jurusan Teknologi Pangan angkatan 1980.