RADARUTARA.ID - Kebanyakan masyarakat Tegal pasti sudah tak asing lagi saat mendengar nama Mardiyah, bahkan seringkali ada seloroh 'Duite Mardiyah'.
Mardiyah sendiri disebut-sebut sebagai sosok legendaris dan terkenal di Tegal. Ia dikenal lantaran kekayaannya yang fantastis. Dari sinilah kemudian lahir ungkapan 'Duite Mardiyah'.
Ungkapan ini biasanya dipakai masyarakat untuk mengekspresikan keadaan tak memiliki uang.
Tetapi, pastinya banyak pula yang belum mengetahui siapa sebenarnya sosok Mardiyah ini. Ditambah lagi, ungkapan tersebut masih ada sampai sekarang ini, walaupun tak seterkenal pada tahun 60-an sampai tahun 90-an.
Cerita siapa Mardiyah juga mempunyai banyak versi, ada yang mengatakan bahwa Mardiyah keturunan orang kaya, ada pula yang mengatakan kalau Mardiyah merupakan sosok nyai atau gundik Belanda.
Sejarawan Pantura yang bernama Wijanarto menyebutkan, bahwa Mardiyah memang sosok wanita kaya di Tegal. Ia memiliki banyak aset tanah, bisnis kapal hingga logistik hasil bumi.
BACA JUGA:Meski Baunya Tak Sedap, Jengkol Punya Manfaat Baik untuk Ibu Hamil
Ia menilai, kalau Mardiyah adalah sosok nyai kalau dilihat dari kekayaannya yang tak lazim.
Ditambah lagi dengan lokasi rumah Mardiyah yang diketahui terletam di Desa Bandasari, Kabupaten Tegal yang dekat dengan lokasi pabrik gula Pagongan.
"Karena lokasi rumahnya yang dekat dengan pabrik gula Pagongan, itu kemungkinan besar kalau sejarah nyai juga terkenal di wilayah Tegal," ucapnya.
Pasalnya, di wilayah Nusantara ada banyak sekali sejarah yang berhubungan dengan kawin-mawin antara orang pribumi dengan orang-orang Eropa.
"Hal tersebut mulai muncul ketika VOC berdiri. Itu kan VOC memerlukan pegawai laki-laki. Mereka yang datang ke wilayah Batavia dan kota-kota pesisir di Jawa tidak membawa istri ataupun kekasih untuk yang masih bujang. Sehingga, banyak orang-orang Eropa yang kemudian menggundik warga pribumi," tuturnya.
BACA JUGA:4 Kunci Sukses Menjalin Hubungan Asmara dengan Janda yang Kehilangan Pasangannya
Mereka yang diperistri orang Eropa itu juga otomatis status sosialnya menjadi tinggi. Bahkan, hukum perlakuannya itu sama seperti orang-orang Eropa.
"Namun sayangnya, tak ada yang tahu persis sejarah tentang Mardiyah. Garis keturunannya pun terputus. Yang jelas Mardiyah mulai dikenal sesudah tahun 45 dan hidupnya sekitar abad 19," ungkapnya.