RADARUTARA.ID- Ada banyak cara dan jalan untuk mendapatkan rezeki berlimpah. Bisa dengan cara memperbanyak istighfar, tobat hingga berbagai doa serta amalan.
Tapi kali, ini pintu rezeki bisa dibuka lebar dengan memperbanyak dzikir dua Asmaul Husna saja. Dimana dua Asmaul Husna yang dimaksud, ini menunjukan bahwa Allah adalah maha lapang dan maha terbuka. Dua Asmaul Husna, itu adalah Ya Fattah dan Ya Razzaq.
Apa bila ingin dilapangkan rezeki kita oleh Allah SWT, maka ucapkanlah dan dzikirlah dengan dua Asmaul Husna tersebut sebanyak mungkin. Bisa ratusan, ribuan, puluhan ribu dan semampunya. Jika itu berhasil dilaksanakan, maka Insya Allah rezeki akan dibuat lapang dan berkecukupan hingga dimudahkan segala urusan oleh Allah SWT.
BACA JUGA:Mencicipi Kerupuk Gurita, Jajanan Kesukaan Gen Z di Bengkulu
Dalil
وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَWa lillāhil-asmā`ul-ḥusnā fad'ụhu bihā wa żarullażīna yul-ḥidụna fī asmā`ih, sayujzauna mā kānụ ya'malụn
Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.
Di sisi lain, buku tafsir Kementerian Agama RI menjelaskan tentang makna ayat tersebut sebagai berikut:
Demikianlah, seseorang terjerumus ke dalam neraka karena mengabaikan tanda-tanda keesaan Allah dan tidak mengingat-Nya. Maka pada ayat ini, Allah mengingatkan agar kita tidak melalaikannya dan selalu memanggil-Nya dengan nama-nama-Nya yang terbaik.
Dan hanya Allah yang memiliki al-asma'' al-a'usna', yakni nama-nama terbaik yang menunjukkan keagungan dan kemahasempurnaan-Nya, maka berdoalah dan bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya, yaitu al-asma' al-Husna' itu.
Dan tinggalkanlah serta waspadalah terhadap orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dengan menyalahartikan nama-nama-Nya. Jangan dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan menyebut nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat keagungan Allah, atau dengan memakai al-asma' al-husna', tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan al-asma' al-husna' untuk nama-nama selain Allah.
Mereka kelak, di dunia atau di akhirat, akan mendapat balasan yang sesuai dengan kadar kedurhakaan mereka disebabkan apa yang telah mereka kerjakan.
Kalau pada ayat 179 disebutkan tentang siapa yang akan menjadi penghuni neraka dari kalangan manusia dan jin, maka pada ayat ini di-tegaskan, dan di antara orang-orang yang telah kami ciptakan ada umat yang menjadi teladan dan selalu memberi petunjuk dengan dasar kebenaran, dan dengan dasar kebenaran itu pula mereka setiap saat selalu berlaku adil, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan, tetapi menelusuri jalan tengah yang merupakan jalan kebaikan, dan mereka juga selalu berlaku adil dalam memutus segala perkara. Mereka itulah yang akan menjadi penghuni surga.*