3. Mengajarkan anak agar tidak sombong
Sifat sombong merupakan penyakit hati yang sangat dibenci oleh Allah SWT, oleh sebab itulah seorang ayah berkewajiban untuk selalu mengajarkan agar tidak berbuat sombong. Senantiasa rendah hati serta menunjukkan sikap yang baik kepada orang lain seperti yang tertuang di dalam surah Yusuf ayat 4-5:
اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَArtinya: (Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.”
قَالَ يٰبُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلٰٓى اِخْوَتِكَ فَيَكِيْدُوْا لَكَ كَيْدًا ۗاِنَّ الشَّيْطٰنَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌArtinya: Dia (ayahnya) berkata, “Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia.”
BACA JUGA:Cegah Penuaan Dini! 5 Sayuran Ini Cocok sebagai Pengganti Skincare yang Mengandung Retinol
4. Menjaga anak
Peran seorang ayah bagi keluarga adalah untuk memastikan Kaman keluarga terjamin serta tidak ada pihak lain yang menyakitinya, menghindari ia dari hal hal yang berpotensi menimbulkan bahaya baginya seperti dalam surah Yusuf ayat 13.
قَالَ اِنِّيْ لَيَحْزُنُنِيْٓ اَنْ تَذْهَبُوْا بِ* وَاَخَافُ اَنْ يَّأْكُلَهُ الذِّئْبُ وَاَنْتُمْ عَنْهُ غٰفِلُوْنَArtinya: Dia (Yakub) berkata, “Sesungguhnya kepergian kamu bersama dia (Yusuf) sangat menyedihkanku dan aku khawatir dia dimakan serigala, sedang kamu lengah darinya.” (QS. Yusuf:13)
5. Menjaga kerukunan anak anak.
Di dalam Al-Qur'an juga Di terangkan agar sang ayah senantiasa menjaga dan memastikan kerukunan dan hubungan dalam keluarganya, terutama kerukunan di antara anak anaknya.
وَجَاۤءُوْ عَلٰى قَمِيْصِهٖ بِدَمٍ كَذِبٍۗ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ اَنْفُسُكُمْ اَمْرًاۗ فَصَبْرٌ جَمِيْلٌ ۗوَاللّٰهُ الْمُسْتَعَانُ عَلٰى مَا تَصِفُوْنَArtinya: Dan mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) darah palsu. Dia (Yakub) berkata, “Sebenarnya hanya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu; maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.” (QS. Yusuf:18)
BACA JUGA:Tanpa Obat! Ini Resep Ramuan Herbal untuk Sembuhkan Batuk Berdahak, Cukup 3 Bahan Tinggal Seduh
6. Mengajarkan sifat amanah
Seorang ayah mesti mengajarkan anaknya untuk memiliki sikap amanah dan bertanggung jawab terhadap tugasnya, memastikannya tumbuh dengan jiwa yang amanah serta tidak semena mena terhadap amanah.
قَالَ لَنْ اُرْسِلَهٗ مَعَكُمْ حَتّٰى تُؤْتُوْنِ مَوْثِقًا مِّنَ اللّٰهِ لَتَأْتُنَّنِيْ بِ* اِلَّآ اَنْ يُّحَاطَ بِكُ* فَلَمَّآ اٰتَوْهُ مَوْثِقَهُمْ قَالَ اللّٰهُ عَلٰى مَا نَقُوْلُ وَكِيْلٌArtinya: Dia (Yakub) berkata, “Aku tidak akan melepaskannya (pergi) bersama kamu, sebelum kamu bersumpah kepadaku atas (nama) Allah, bahwa kamu pasti akan membawanya kepadaku kembali, kecuali jika kamu dikepung (musuh).” Setelah mereka mengucapkan sumpah, dia (Yakub) berkata, “Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan.” (QS. Yusuf:66)
7. Bermusyawarah dengan anaknya